Diagnosis adalah

Posted on

Secara etimologi, Pengertian dari diagnosis itu berasal dari bahasa Yunani dari kata Gnosis yang artinya dalah Ilmu pengetahuan. Diagnosis merupakan klasifikasi seseorang dengan berdasarkan suatu penyakit yang dideritanya atau satu abnormalitas yang diidapnya. Untuk penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

Pengertian Diagnosis, Ciri, Manfaat dan Tahapan Diagnosa

Pengertian Diagnosis

Diagnosis adalah suatu identifikasi mengenai sesuatu hal. Diagnosis tersebut digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik, bisnis, dll. Diagnosis utama merupakan kondisi yang setelah pemeriksaan itu ternyata penyebab utama admission pasien ke rumah sakit untuk dirawat.  Jadi pengertian diagnosis dengan secara terminologi merupakan suatu penetapan keadaan yang menyimpang atau juga keadaan normal dengan melalui dasar pemikiran serta juga pertimbangan ilmu pengetuahuan. Maksudnya, Tiap-tiap penyimpangan dari keadaan normal tersebut dikatakan ialah sebagai suatu keadaan abnormal/anomali/kelainan.

Secara umum, Pengertian Diagnosa ialah istilah kedokteran yang berarti proses dalam menemukan penyebab pokok dari masalah-masalah organisasi yang dipergunakan. Sedangkan dalam pengertian dan perspektif lebih luas, diagnose tersebut diartikan ialah sebagai sesuatu prinsip kolaboratif antara tim manajemen dengan konsultan PO untuk dapat menemukan informasi, menganalisa, serta juga menentukan tindakan intervensi.

Diagnosa Merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap suatu pemahaman dan juga gambaran kondisi terkini organisasi yang merinci pada hakekat permasalahan serta juga identifikasi faktor-faktor penyebab yang memberikan dasar untuk pilih strategi perubahan serta juga teknik yang paling tepat.

Lihat Juga  √ Pengertian Sendi

Orientasi masalah dalam diagnose ini berfungsi dalam menemukan serta juga memecahkan masalah sebenarnya yang dihadapi organisasi jalan keluar. Sedangkan untuk Orientasi kemajuan diagnosa ini hanya memikirkan perbaikan serta juga kemajuan dalam organisasi.

Istilah diagnosa seringkali kita dengar dalam istilah medis. Dikemukakan oleh Thorndike dan Hagen dalam Suherman (2011), diagnosa tersebut dapat diartikan sebagai :

  • Upaya atau juga proses dalam menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yangdialami seseorang dengan melalui pengujian serta juga studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons).
  • Studi yang seksama terhadap fakta mengenai suatu hal untuk dapat menemukan karakteristik atau juga kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial.
  • Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama dari segala gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal.

Syarat Diagnosa

Pahami organisasi ialah sebagai sistem terbuka. Maksud dari sistem dalam Diagnosa yang dalam “Whole compounded of several parts” (suatu keseluruhan yang tersusun atau terbentuk dari beberapa bagian) An organized, functioning relationship among units or components (hubungan-hubungan yang berlangsung di antara unit atau juga komponen dengan secara teroganisir/teratur).


Ciri-Ciri Diagnosa

Ciri-Ciri-Diagnosa

  1. Kesederhanaan: Informasi yang digali tidak rumit, dipresentasikan oleh seorang konsultan kepada klien dengan cara yang mudah untuk dipahami oleh klien
  2. Kejelasan akan konsultan yang mampu dalam memilih dan juga dengan menggunakan instrumen tolok ukur mengenai apa yang terjadi dalam suatu organisasi yang menyebabkan lahirnya ketidakseimbangan
  3. Keterlibatan multistakeholders mutlak juga perlu dilakukan.
  4. Selain dari itu dengan melakukan identifikasi faktor-faktor Utama dengan tujuan untuk dapat digunakan kumpulan variabel utama tanpa distorsi atau juga rekayasa (key success factors).
  5. Menyoroti juga faktor-faktor kritikal: critical factors analysis, tak terjebak pada faktor periferal
  6. Penumbuhan rasa urgensi yang memiliki arti menghasilkan kesadaran pada suatu perubahan memang penting yang didukung oleh tiap-tiap pihak dengan tujuan untuk dapat menghadapi berbagai tantangan organisasi.
Lihat Juga  √ Pengertian Echinodermata, Peranan, Klasifikasi, Reproduksi, Ciri dan Struktur

Jenis-Jenis Diagnosa

Jenis-Jenis-Diagnosa

Dengan berdasarkan pendapat Salzmann (1950) yang membedakan diagnosis ini terdiri atas 5, sebagai berikut :


  • Diagnosis Medis (Medical diagnosis)

Suatu diagnosis yang menetapkan bahwa keadaan normal atau dalam keadaan menyimpang itu disebabkan oleh suatu penyakit yang membutuhkan pada tindakan medis / pengobatan.


  • Diagnosis Ortodontik (Orthodontic diagnosis)

Diagnosis tersebut menetapkan keadaan normal atau juga kelainan disebut uga anomali oklusi gigi-gigi (bukan penyakit) yang membutuhkan tindakan yakni rehabilitasi.


  • Diagnosis Biogenetik (Biogenetic diagnosis)

Diagnosis terhadap kelainan oklusi gigi-geligi (maloklusi) dengan berdasarkan atas faktor-faktor genetik atau juga sifat-sifat yang diturunkan (herediter) dari orang tua terhadap anak-anaknya.


  • Diagnosis Sefalometrik (Cephalometric Diagnosis)

merupakan diagnosis tentang oklusi gigi-geligi yang ditetapkan dengan berdasarkan atas data-data pemeriksaan dan pengukuran pada sefalogram (Rontgen kepala). contohnya seperti Maloklusi klas II Angle tipe skeletal.


  • Diagnosis Gigi geligi (Dental Diagnosis)

Diagnosis ini ditetapkan sesuai atas hubungan gigi-geligi dengan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan secara klinis atau intra oral atau pemeriksaan terhadap model studi.


Manfaat Diagnosa

Dikemukakan oleh Suherman (2011) diagnosa ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut :

  1. Untuk dapat menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau juga penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang.
  2. Untuk dapat menemukan karakteristik atau juga kesalahan-kesalahan dari gejala-gejala atau faktatentang suatu hal.
  3. Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di lapangan.
  4. Juga Salah satu dari upaya untuk mencegah serta juga menanggulangi penyebaran suatu penyakit atau wabah.

Langkah-Langkah Diagnosa

Langkah-Langkah-Diagnosa

antara lain:


  • ANAMNESIS

  1. Tanyakan keluhan utama pasien : tanyakan kapan mulai muncul, apakah hilang timbul atau menetap, dimana lokasi awalnya dan kemudian muncul dimana, lalu bagaimna penyebarannya. Kelainan kulit bertambah banyak, tetapi jumlahnya atau melebar. Bagaimana warnanya atau terasa kebal, kurang rasa atau hilang rasa jika di raba atau ditusuk.
  2. Tanyakan apakah bercak kulit ini ada hubungannya dengan bercak serangga atau luka (trauma).
  3. Jika iya tanyakan : kapan hal tersebut, apakah terjadi mendadak atau tidak. Sifatnya keram: ringan, sedang, berat, intermitten atau terus menerus.
  4. Tanyakan apakah ada sakit tulang, arthralgia, mialgia, anoreksia, dan malise.
  5. Tanyakan apakah ada luka di telapak tanga atau kaki.
  6. Tanyakan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga atau lingkungan sekitar tempat tinggal.
Lihat Juga  √ Pengertian Anamnesa

  • PEMFIS

  1. Tentukanlah status gizi : tinggi badan dan berat badan.
  2. Ukur tanda vital pasien :tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu.
  3. Perhatikan seluruh tubuh pasien dari ubun-ubun sampai kaki.
  4. Periksa ada tidaknya pembesaran hati, edema kaki, luka pada kaki.
  5. Pemeriksaan bercak kulit : perhatikan jenise fluoresensi, lihat permukaan lesi rata, kering, atau basah, ada tidaknya lesi rambut halus.

  • UJI SENSITIVITAS
  1. Menggunakan ujung kapas yang diruncingkan
  2. Melakukan tusukan ringan dengan ujung jarum
  3. Menggunakan tabung panas dan dingin

  • PEMERIKSAN SARAF TEPI

  1. Auricularis magnum
  2. Radialis
  3. Ulnaris
  4. Medianus
  5. Peroneus Communis (N.Poplitea Lateralis)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

  1. Pemeriksaan Darah
  2. Lampu Wood
  3. Kerokan Kulit
  4. Biopsi Kulit
  5. Tes Tempel

Baca Juga :