√ Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Jenis dan Komponennya

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Kali ini kita akan membahas mengenai Manajemen Risiko, penjelasan selengkapnya dibawah ini :

Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Jenis dan Komponennya

Pengertian Manajemen Risiko

Pengertian manajemen risiko ini ialah suatu proses dalam identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, serta juga upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan juga menghapus risiko yang tidak bisa diterima.

Dalam hal ini risiko yang dimaksud itu berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian didalam bisnis. Dalam KBBI arti kata risiko ini sendiri adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari adanya tindakan. Ketidakpastian tersebut dapat berupa ancaman, pengembangan strategi, serta mitigasi risiko.

Dalam perusahaan, manajemen risiko (risk management) merupakan suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, serta juga pengontrolan aktivitas atau kegiatan sebuah organisasi dalam meminimalisir resiko pendapatan perusahaan.

Manajemen Risiko Menurut Para Ahli

Dibawah ini merupakana beberapa pendapat ahli di bidang ilmu manajemen yang menjelaskan mengenai apa itu manajemen risiko, diantaranya sebagai berikut :

1. Menurut Fahmi

Pengertian manajemen risiko ini ialah suatu bidang ilmu yang dengan secara spesifik membahas tentang bagaimana sebuah organisasi atau perusahaan itu menerapkan ukuran dalam memetakan seluruh permasalahan dengan menggunakan pendekatan manajemen dengan secara sistematis serta juga komprehensif.

2. Menurut Djojosoedarso

Manajemen risiko ini merupakan suatu pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen didalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga serta masyarakat.

Hal tersebut juga mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir, serta mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko.

3. Menurut Tampubolon

Pengertian manajemen risiko merupakan suatu proses yang terarah dan sifatnya itu proaktif yang bertujuan untuk dapat mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu atau juga sebagian dari adanya transaksi atau instrumen.

4. Menurut Dorfman

Pengertian manajemen risiko ini merupakan suatu proses logis dalam usaha untuk dapat memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

5. Menurut Smith

Manajemen risiko merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset serta juga penghasilan dari sebuah perusahaan atau juga proyek yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan tersebut.

6. Menurut Djohanputro

Pengertian manajemen risiko ini ialah suatu proses identifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor serta juga pengendalian penanganan risiko, yang dilakukan dengan secara terstruktur dan sistematis.

7. Menurut Bramantyo

Pengertian manajemen risiko ini ialah suatu proses terstruktur serta juga sistematis didalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, serta juga mengembangkan alternatif penanganan risiko.

8. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Manajemen risiko ini merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen serta personil lainnya, yang diterapkan dalam penetapan strategi serta juga di seluruh organisasi/perusahaan, yang dirancang untuk dapat mengidentifikasi kejadian atau peristiwa potensial yang dapat mempengaruhi entitas,serta mengelola risiko, untuk dapat memberikan keyakinan memadai, mengenai pencapaian tujuan entitas.

Tujuan Manajemen Risiko

Secara umum terdapat enam tujuan risk management didalam perusahaan atau badan usaha, diantaranya ialah sebagai berikut:

  • Melindungi Perusahaan
  • Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
  • Mendorong Manajemen Agar Proaktif
  • Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
  • Meningkatkan Kinerja Perusahaan
  • Sosialisasi Manajemen Risiko

Jenis-Jenis Manajemen Risiko

Seiring dengan perkembangannya, manajemen risiko ini terbagi dalam beberapa hal diantaranya sebagai berikut :

1. Manajemen Risiko Operasional

Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul yang diakibatkan gagal fungsi proses internal, contohnya karena human error, kegagagalan sistem, faktor luar seperti misalnya seperti bencana dsb. Dalam menejemen resiko operasional, terdapat empat faktor penyebab resiko antara lain manusia, proses, sistem serta kejadian eksternal.

Dengan memahami manajemen risiko tersebut, perusahaan dapat mengambil langkah preventif atau juga bahkan sanksi supaya kapasitas produksi serta layanan terjaga semisal terdapat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

2. Manajemen Hazard

Manajemen hazard ini berhubungan dengan kondisi potensial yang mengakibatkan kebangkrutan serta kerusakan. Pada saat kita membahas hazard, tentu kita juga akan membahas peril. Resiko perilaku merupakan kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini terdapat tiga (3) macam hazard yang harus diketahui, diantaranya legal hazard, physical hazard dan moral hazard.

3. Manajemen Resiko Finansial

Manajemen resiko finansial merupakan upaya pengawasan resiko serta perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan juga aset sebuah badan usaha. Pada prakteknya, suatu proses pengelolaan resiko tersebut melingkupi identifikasi, evaluasi serta juga melakukan pengendalian resiko jika ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan organisasi.

Manajemen ini sangat penting sebab manajemen ini merupakan salah satu sumber daya perusahaan. Oleh sebab itu seorang akuntan itu harus benar-benar mempertimbangkan segalama macam resiko lainnya yang berhubungan dengan keuangan, seperti misalnya:

  1. Resiko likuiditas
  2. Diskpntinuitas pasar
  3. Resiko kredit
  4. Resiko regulasi
  5. Resiko pajak
  6. resiko akuntansi

Menejemen ini juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat hubungannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku bunga dsb.

4. Manajemen Resiko Strategis

Manajemen ini berhubungan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang biasanya muncul ialah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis dalam menjalankan strategi yang direncanakan. Dalam hal ini beberapa faktor diantaranya seperti resiko operasi, resiko asset impairment, resiko kompetitif atau juga bahkan resiko frenchise (bila ada).

Seperti yang dipaparkan mengenai pengertian enterprise risk management di atas, untuk bisa mengetahui resiko yang kemungkinan besar terjadi serta merugikan perusahaan iaslah  dengan menuliskan item penting, kita bisa membuat beberapa daftar sebagai berikut ini:

  1. Daftar resiko
  2. Penilaian resiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya
  3. Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi
  4. Rencana tindakan bila resiko terburuk benar-benar muncul

Komponen Manajemen Risiko

Terdapat beberapa komponen serta proses dalam manajemen risiko. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) komponen tersebut diantaranya :

1. Lingkungan Internal (Internal Environment)

Komponen ini merupakan sikap manajemen di semua level terhadap operasi secara umum serta juga konsep kontrol secara khusus. Hal tersebut mencakup: etika, kompetensi, dan juga integritas serta kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.

2. Penentuan Sasaran (Objective Setting)

Perusahaan juga menetapkan tujuan operasional ialah sebagai dasar untuk dapat mengidentifikasi serta juga mengelola segala risiko. Sasaran ini dapat dibagi menjadi dua, diantaranya sebagai berikut :

  • Strategic objective; fokus pada upaya realisasi visi serta misi
  • Activity objective: fokus pada kegiatan operasional, reportasi, dan  juga kompliansi

3. Identifikasi Peristiwa (Event Identification)

Manajemen melakukan identifikasi terhadap segala macam kejadian potensial yang berpengaruh pada strategi serta juga pencapaian tujuan perusahaan. Berbagai kejadian tak pasti itu dapat memberikan dampak positif, tapi juga bisa juga memberikan risiko.

4. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Risk assessment ini memungkinkan sebuah organisasi atau perusahaan untuk menilai sebuah kejadian atau keadaan serta kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen tersebut perlu melakukan analisis dampak yang mungkin terjadi akibat risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu:

  1. Likelihood (kecenderungan/ peluang)
  2. Impact/ consequnce (besaran dari realisasi risiko)

5. Tanggapan Risiko (Risk Response)

Manajemen ini melakukan penilaian terhadap risiko, lalu menentukan sikap atau juga respon terhadap risiko tersebut. Respon dari manajemen tersebut tergantung terhadap apa risiko yang dihadapi

Respon atau juga tanggapan tersebut bisa dalam bentuk:

  1. Menghindari risiko (avoidance)
  2. Mengurangi risiko (reduction)
  3. Memindahkan risiko (sharing)
  4. Menerima risiko (acceptance)

6. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Proses ini merupakan penyusunan prosedur atau juga kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap adanya risiko yang dipilih memadai serta terlaksana dengan baik. Aktivitas atau kegiatan ini meliputi:

  1. Pembuatan kebijakan dan prosedur
  2. Delegasi wewenang
  3. Pengamanan kekayaan perusahaan
  4. Pemisahan fungsi
  5. Supervisi

7. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Aktivitas ini fokus pada identifikasi informasi serta juga menyampaikannya kepada pihak terkait dengan melalui media komunikasi yang sesuai. Dengan begitu, tiap-tiap orang yang mendapatkan informasi tersebut bisa melakukan tugas serta juga tanggungjawabnya dengan baik.

Beberapa faktor penting didalam penyampaian informasi tersebut diantaranya ialah :

  1. Kualitas informasi
  2. Arah komunikasi
  3. Alat komunikasi

8. Pemantauan (Monitoring)

Monitoring merupakan suatu komponen terakhir didalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan dengan secara terus menerus untuk dapat memastikan tiap-tiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan didalam proses monitoring merupakan suatu pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan.

Sekian dan Terima kasih sudah membaca mengenai Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Jenis dan Komponennya, semoga apa yang dipaparkan mengenai Manajemen Risiko ini dapat bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian E-Government, Manfaat, Jenis, Kelebihan & Kekurangan dan Contoh
Lihat Juga  √ Pengertian Metagenesis
Lihat Juga  √ Pengertian Tulang Belikat, Ciri, Bentuk, Fungsi, Strukur dan Pelekat