√ Pengertian Biogas

Posted on

Pengertian Biogas

Pengertian Biogas

Biogas ini merupakan suatu gas yang dihasilkan oleh aktifitas atau kegiatan anaerobik atau juga fermentasi dari bahan-bahan organik. Bahan organik yang dimaksud ini termasuk juga itu kotoran hewan,manusia, sampah biodegradable, limbah domestik (rumah tangga), atau setiap limbah organik biodegradable di dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama di dalam sumber energi ini ialah metana serta karbondioksida.

Biogas tersebut bisa atau dapat dimanfaatkan yakni sebagai sumber energi terbarukan bagi kendaraan, energi untuk rumah tangga atau juga untuk memproduksi listrik serta juga keperluan industri. Biogas juga dapat atau bisa diolah kembali menjadi bahan bakar minyak yang lebih spesifik.

Salah satu manfaat biogas ialah sebagai pengganti gas elpiji untuk dapat memasak, sehingga kemudian dapat atau bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa atau dapat diperbaharui.


Sejarah Biogas

Sejarah-Biogas

Biogas yang berasal dari gas methana sudah atau telah lama dipakai oleh masyarakat zaman dahulu. Pada zaman kerajaan Mesir, China serta Roma prinsip kerja biogas dipakai yakni sebagai penghasil panas atau api. Namun secara ilmiah, proses fermentasi untuk lebih lanjut dalam menghasilkan gas methan itu pertama kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776).

William Henry kemudian melakukan identifikasi gas yang dapat atau bisa terbakar ditahun 1806 serta Becham (1868), setelah itu murid Louis Pasteur serta Tappeiner (1882) merupakan orang pertama yang kemudian memperlihatkan asal mikrobiologis itu dari pembentukan methan.

Alat penghasil biogas dengan secara anaerobik itu ditemukan pertama kali ditahun 1900. Pada akhir abad ke 19, riset untuk kemudian menjadikan gas methan itu sebagai biogas dilakukan oleh Jerman serta Perancis dimasa antara 2 perang dunia.

Selama perang dunia ke-II tersebut berlangsung, banyakjuga para petani Inggris serta negara benua Eropa yang membuat alat untuk penghasil biogas itu dengan ukuran kecil untuk bisa atau dapat menggerakkan traktor. Akibat kemudahan di dalam memperoleh bahan bakar minyak serta juga harganya yang murah ditahun 1950, kegiatan atau aktivitas pemakaian biogas kemudian mulai ditinggalkan oleh petani Inggris serta Eropa.

Tetapi pada negara yang berkembang kebutuhan akan adanya  sumber energi yang murah itu tidak selalu tersedia. Oleh sebab itu, di negara India kegiatan atau aktivitas produksi biogas itu terus dilakukan sejak abad ke 19.

Saat ini, negara-negara berkembang seperti misalnya Taiwan, Papua Nugini, Filipina, Korea serta China juga telah atau sudah melakukan berbagai riset serta pengembangan alat untuk kemudian mengelola biogas. Selain di negara-negara berkembang, teknologi biogas tersebut juga telah atau sudah dikembangkan di negara maju ini seperti Jerman.


Biogas dan Aktivitas Anaerobik

Biogas-dan-Aktivitas-Anaerobik

Biogas yang dihasilkan oleh kegiatan atau aktifitas anaerobik ini sangat populer dipakai untuk mengolah limbah biodegradable. Sebab, bahan bakar bisa atau dapat dihasilkan sekaligus menghancurkan bakteri patogen serta  sekaligus mengurangi volume limbah buangan yang terdapat di lingkungan.

Sifat metana di dalam biogas kemudian akan menghasilkan pembakaran yang lebih bersih daripada batu bara. Metana kemudian menghasilkan energi lebih besar yakni dengan emisi karbondioksida yang relatif lebih sedikit.

Selain dari itu, pengelolaan teknologi biogas tersebut mempunyai peranan penting di dalam menekan pemanasan global, disebabkan karna metana ini adalah gas rumah kaca yang lebih berbahaya jika bandingkan dengan karbondioksida. Karbon di dalam biogas tersebut kemudian akan diambil dari atmosfer di dalam proses fotosintesis tanaman, serta juga proses tersebut akan menghasilkan oksigen.

Saat ini, banyak negara maju yang kemudian berlomba-lomba di dalam meningkatkan daya guna biogas yang diproduksi dari bahan limbah cair atau juga bahan limbah padat. Selain dari itu, biogas tersebut juga dapat atau bisa diproduksi dari sistem pengolahan biologi dengan secara mekanis di tempat pengolahan limbah atau sampah.


Biogas dan Gas Alam

Biogas-dan-Gas-Alam

Apabila proses pembersihan itu kemudian mampu dilakukan dengan baik, maka biogas tersebut akan mempunyai  karakteristik yang sama itu dengan gas alam. Apabila hal tersebut bisa atau dapat tercapai, produsen biogas tersebut kemudian dapat menjualnya langsung ke jaringan distribusi gas.

Namun tetapi gas yang dihasilkan harus sangat bersih yakni dengan kualitas pipeline. Oleh sebab itu, air (H2O), hidrogen sulfida (H2S) serta juga partikulat itu harus dihilangkan dari biogas.

Keberadaan karbondioksida tersebut juga harus dihilangkan sekaligus juga dipisahkan untuk dapat mencapai gas kualitas pipeline. Apabila biogas tersebut digunakan tanpa pembersih yang ekstensif, maka pemakaiannya kemudian akan dicampur dengan gas alam untuk dapat meningkatkan pembakaran. Biogas yang sudah di bersihkan serta juga yang berkualitas pipeline itu kemudian dikenal dengan gas alam terbaharui.


Manfaat Biogas

Manfaat-Biogas

Energi biogas tersebut sangat potensial untuk kemudian dikembangkan disebabkan karna biaya produksinya rendah, misalnya dari peternakan sapi yang terdapat di Indonesia saat ini.

Selain dari itu, kenaikan harga elpiji,  peningkatan tarif listrik, kenaikan harga BBM, serta juga kenaikan harga minyak tanah secara signifikan tersebut kemudian juga memberikan dukungan terhadap adanya pengembangan sumber energi alternatif yang murah, berkelanjutan, serta juga pastinya ramah lingkungan.

Teknologi biogas ini merupakan teknologi memanfaatkan proses fermentasi berkelanjutan dari sampah organik dengan secara anaerobik oleh bakteri sehingga kemudian dihasilkan sebuah gas. Untuk proses pengaplikasian serta juga pemasangan instalasi biogas dengan secara sederhana, bisa atau dapat dilakukan dengan melalui tahap awal dengan membuat lubang, selanjutnya kemudian dilakukan pemasangan pipa yakni sebagai penangkap gas methan serta mengalirkan gas.

Alat yang dipakai di dalam pembuatan biogas tersebut sebenarnya tidak terlalu rumit. Bisa juga dibuat yakni dengan memanfaatkan barang-barang bekas rumah tangga.

Biogas yang kemudian dihasilkan dapat atau bisa ditampung di dalam penampung plastik atau juga dipakai langsung pada kompor untuk dapat memasak makanan, kemudian menggerakkan generator listrik, serta lain sebagainya.

Catatan, bahwa untuk dapat memanfaatkan kotoran ternak sapi itu menjadi biogas, maka diperlukan beberapa syarat terkait dengan adanya aspek insfrastruktur, teknis, manajemen serta SDM. Apabila seluruh faktor tersebut dapat atau sudah dipenuhi, maka pemanfaatan kotoran ternak untuk menjadi biogas yakni sebagai penyediaan energi di pedesaan tersebut bisa atau dapat berjalan lebih optimal.

Untuk satu ekor sapi rata-rata itu dapat menghasilkan 20 kg kotoran per hari atau pun juga setara dengan 1 atau 1,2 m³. Diproses penghitungan gas methan yang kemudian dihasilkan dari 20 kg kotor serta sapi per hari, maka kemudian akan dihasilkan gas methan campuran sekitar 0,10285 kg serta gas methan murni sebesar 0,061714 kg. Tiap-tiap ekor sapi per hari maka menghasilkan kotoran yakni sebanyak 10-30 kg serta memiliki potensi menghasilkan 0,36 m³ biogas atau pun juga setara dengan 0,75 liter minyak tanah.


Proses Pembuatan Biogas

Proses- Pembuatan-Biogas

Biogas ini merupakan salah satu sumber energi alternatif potensial untuk dapat dikembangkan. Untuk membuatnya, proses-proses yang kemudian harus dilakukan antara lain:

Instalasi ini terdiri dari bangunan utama yakni digester yang memiliki fungsi untuk menampung gas methan hasil perombakan bahan-bahan organik oleh bakteri.

Jenis digester yang sering dipakai ialah model countinous feeding yakni dengan pengisian bahan bakar organiknya dilakukan dengan secara terus-menerus. Besar kecilnya digester tersebut tergantung pada banyak kotoran ternak yang dapat dihasilkan serta juga banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang kemudian diperlukan untuk tahap ini adalah sekitar 16 m².

Untuk kemudian membuat digester tersebut dibutuhkan bahan seperti batu kali, baru koral, pasir, semen, besok konstruksi, batu merah, cat, serta juga pipa pralon. Perlu untuk  diperhatikan untuk pemilihan lokasi, sebaiknya bangunan tersebut dekat dengan kandang ternak, sehingga kotoran ternak yang sudah atau telah dibersihkan bisa aatau  dapat langsung disalurkan ke dalam digester.

Tetapi, tidak hanya digester saja yang kemudian menjadi bagian penting, penampung sludge (lumpur) tersebut juga harus dibangun. Sludge ini nantinya akan dapat dipisahkan serta dijadikan pupuk organik serta pupuk organik cair.

Apabila proses pembuatan instalasi biogas tersebut jkemudian telah selesai, maka langkah berikutnya ialah mencampurkan kotoran sapi tersebut dengan lumpur secara bersamaan dengan memakai perbandingan 1:1 dipenampung yang sementara. Bentuk lumpur tersebut akan mempermudah pemasukan kotoran itu ke dalam digester.

lalu, diteruskan dengan mengalirkan lumpur tersebut ke dalam digester dengan melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama, kran gas yang terdapat digester dibuka supaya pemasukan lebih mudah serta udara yang ada didalam digester tersebut terdorong atau juga  terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini kemudian dibutuhkan lumpur kotoran sapi itu dalam jumlah banyak sampai digester itu penuh.


Setelah itu Melakukan penambahan starter (untuk yang ini banyak dijual di pasaran) itu sebanyak 1 liter serta juga isi rumen segar yang berasala dari rumah potong hewan (RPH) tersebut sebanyak 5 karung yakni  untuk kapasitas digester 3,5 sampai pada 5,0 m². Setelah digester penuh, kemudian tutuplah kran gas suypaya terjadi proses fermentasi.

Kemudian lakukan pembuangan gas dihasilkan itu di hari ke satu sampai ke delapan disebabkan karna pada masa ini gas yang terbentuk ialah karbondioksida atau CO2. Sedangkan di hari ke sepuluh sampai pada hari empat belas barulah kemudian terbentuk gas methan (CH4) serta gas CO2 itu sudah mulai menurun.

Pada komposisi CH4 54% serta 27% biogas telah atau sudah dapat digunakan. Biasanya dicapai pada hari ke empat belas agar gas yang terbentuk tersebut bisa atau dapat dipakai untuk menyalakan api pada kompor gas atau  juga kebutuhan lainnya. Sampai tahap ini, maka kita sudah bisa untuk menghasilkan energi yang terbarukan serta biogas yang dihasilkan sudah tidak berbau seperti pada bau kotoran sapi.

dan untuk Tahap selanjutnya ialah dengan digester dengan secara terus menerus diisi dengan lumpur kotoran sapi dengan secara kontinyu supaya dapat menghasilkan biogas yang optimal.


Melawan Efek Rumah Kaca

Biogas tersebut memberikan manfaat di dalam melawan efek rumah kaca dengan melalui 3 cara, diantaranya :

  1. Menjadi pengganti bahan bakar fosil di dalam energi listrik serta keperluan memasak.
  2. Methana (CH4) yang kemudian dihasilkan oleh kotoran ternak tersebut  merupakan gas penyebab terbesar efek rumah kaca, bahkan lebih besar apabila dibandingkan CO2. Pembakaran methana di biogas tersebut bisa atau dapat mengurangi jumlah methana di udara.
  3. CO2 yang kemudian dihasilkan dari pembahakaran metana tersebut bisa atau dapat diserap oleh tumbuhan serta kemudian menghasilkan oksigen yang melawan efek rumah kaca.
  4. Keuntungan ekonomis serta juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Dampak Biogas

Dampak-Biogas

Adapun kelebihan dan kekurangan biogas ini diantaranya sebagai berikut :

Kelebihan Biogas

kelebihan dari biogas adalah sebagai berikut :

  1. Dapat atau bisa mengurangi efek rumah kaca sebab biogas ini ramah lingkungan.
  2. Dapat menjadi sebuah metode di dalam pengolahan limbah.
  3. Proses pembakaran yang juga tidak mengeluarkan asap.
  4. Dapat mengurangi pada penggunaan bahan bakar fosil(yakni seperti batu bara , minyak bumi, dan juga gas alam).

Kekurangan Biogas

kekurangan dari biogas ini adalah sebagai berikut ;

  1. Membutuhkan biaya yang dapat dibilang relatif cukup tinggi.
  2. Tidak bisa atau dpaat dikemas didalam sebuah tabung.
  3. Serta saat pengolahannya itu dibutuhkan waktu yang juga relatif cukup lama.

Menjaga Alam Tetap Lestari

Biogas ini merupakan solusi permasalahan energi murah serta tidak mencemari lingkungan. Dengan berdasarkan hasil temuan mahasiswa KKN (1995) sreta Penelitian Kecamatan Rawan di Magetan (1995) pada desa Plangkrongan, bahwa rata-rata tiap-tiap rumah penduduk pada daerah itu mempunyai 1-3 ekor sapi.

Setiap harinya, rata-rata 1 ekor sapi tersebut kemudian menghasilkan kotoran sebanyak 30 kg. apabila pada daerah tersebut terdapat 2.000 ekor sapi, maka untuk hal tersebut setiap hari akan dapat terkumpul 60 ton kotoran.

Kotoran yang menumpuk itu hanya dibiarkan oleh warga sehingga kemudian terbawa oleh air serta masuk ke dalam tanah atau juga sungai yang menjadikan air tanah serta air sungai tercemar. Padahal kotoran sapi tersebut mengandung racun serta bakteri coli yang membahayakan kesehatan manusia serta juga lingkungannya.

Apabila limbah kotoran sapi tersebut dapat atau bisa dimanfaatkan menjadi biogas, tentu desa tersebut kemudian dapat mandiri dalam bidang energi untuk keperluan di dalam rumah tangga serta lainnya.


Contoh Energi Biogas

contoh-biogas

Adapun contoh dari energi biogas ini diantaranya ialah

  1. penggunaan gas pada kotoran sapi untuk kemudian membuat api dari gas metana
  2. penggunaan kotoran hewan sebagai pembuatan pupuk
  3. penggunaan biogas pada campuran BBM serta juga BBC
  4. digunakan untuk pembankit listrik Biogas yang dapat menghasilkan listrik

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Biogas, Sejarah, Manfaat, Proses Pembuatan, Dampak dan Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Produksi Adalah - Faktor, Proses, Tujuan Lengkap
Lihat Juga  √ Pengertian Nutrisi
Lihat Juga  Download Link WA GB Iphone Yang Asli