Panca Indera

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai panca indera, normalnya terdapat 5 (panca) indera pada manusia, yaitu pendengaran, penglihatan,peraba,perasa,dan penciuman. dibawah ini merupakan penjabaran dari hal tersebut, antara lain :

Panca-Indera

Pengertian Panca Indera

Secara umum panca indera merupakan 5 macam indera yang memiliki fungsi ialah sebagai alat sensor menurut ahli Sanskerta disebut dengan sebutan panca budi indriya dan jika didalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah panca indra.

Panca indra merupakan organ akhir yang di khususkan buat menerima segala macam jenis rangsangan tertentu. Yang mana serabut saraf itu ialah sebagai alat perantara untuk dapat melayaninya supaya membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera itu menuju ke otak, tempat perasaan itu ditafsirkan.


Sistem saraf tersebut harus menerima serta juga memproses informasi mengenai dunia luar untuk bereaksi, berkomunikasi, serta menjaga tubuh tetap sehat juga aman. Sebagian besar informasi tersebut berasal dari organ-organ indera yakni: mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Sel serta jaringan khusus di dalam organ-organ tersebut menerima rangsangan mentah kemudian menerjemahkannya menjadi sinyal yang dapat digunakan si sistem saraf. Saraf tersebut menyalurkan sinyal ke otak, yang kemudian menafsirkannya ialah sebagai penglihatan, suara (pendengaran), penciuman, rasa (gustasi), serta sentuhan (persepsi taktil).


Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai macam jenis panca indera dan fungis panca indera

Macam, Gambar dan Fungsi Panca Indera

Manusia memiliki lima macam indra atau disebut dengan panca indera. Macam-macam dari jenis Panca Indra manusia adalah: rasa, penglihatan, sentuhan, penciuman, dan pendengaran.

Jika dilihat dari Jenis-jenisnya, macam panca indera memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Panca Indra mata

Panca-Indra-mata

Mata merupakan indera yang yang fungsinya untuk dapat melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar, sehingga dengan mata tersebut dapat mengenali benda-benda yang ada di sekitaranya dengan cepat.
Mata merupakan indra penglihat yang menerima sebuah rangsang yang berupa cahaya (fotooreseptor). Mata itu tersusun dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II.

Alat tambahan mata tersebut mempunyai fungsi ialah untuk melindungi mata dari gangguan disekitarnya. Alis mata ini fungsinya untuk dapat melindungi mata dari keringat, sedangkan pada kelopak mata untuk melindungi mata dari adanya benturan dan pada bulu mata itu berfungsi untuk dapat melindungi mata dari cahaya yang kuat, debudan kotoran.


Bagian-bagian mata

terdiri dari kornea, iris, lensa, badan bening, retina, dan saraf mata.

  1. Kornea (selaput bening). Kornea mata berguna meneruskan cahaya yang masuk kedalam mata. Cahaya itu akan berakhir pada selaput jala atau retina.
  2. Iris (selaput pelangi). Selaput pelangi terletak di belakang kornea mata. Di tengah selaput pelangi terdapat celah disebut anak mata atau pupil. Gunanya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata.
  3. Lensa. Lensa mata berguna untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina. Dengan demikian benda yang dilihat akan tampak jelas. Lensa mata mempunyai kemampuan mencembung dan memipih. Kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan disebut daya akomodasi.
  4. Badan Bening. Berguna untuk meneruskan cahaya yang telah melalui lensa.
  5. Retina (selaput jala). Berguna untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata.
  6. Saraf mata. Berguna untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.

Cara Kerja Mata

Mata duduk di orbit tengkorak, dilindungi oleh tulang dan juga lemak. Bagian putih mata itu ialah sklera. Ini melindungi struktur interior serta juga mengelilingi portal melingkar yang dibentuk oleh kornea, iris, dan juga  pupil.

Kornea transparan memungkinkan cahaya untuk dapat masuk ke mata, dan melengkung untuk mengarahkannya dengan melalui pupil di belakangnya. Pupil tersebut sebenarnya merupakan pembukaan di piringan berwarna iris. Iris melebar atau menyempit,itu menyesuaikan seberapa banyak cahaya yang melewati pupil dan yang ke lensa.

Lensa melengkung setelah itu memfokuskan gambar ke retina, lapisan interior mata. Retina merupakan membran halus jaringan saraf yang mengandung sel-sel fotoreseptor. Sel-sel tersebut yakni , batang dan kerucut, menerjemahkan cahaya menjadi sinyal saraf. Saraf optik tersebut membawa sinyal dari mata ke otak, yang menafsirkannya untuk dapat membentuk gambar visual. Inilah mengapa mata menjadi panca indera penglihatan.


  • Panca Indra Telinga

Panca-Indra-Telinga

Telinga merupakan sala satu alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita. Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima sebuah rangsangan itu berupa suara (fonoreseptor). fungsi lain dari telinga adalah sebagai alat keseimbangan.

Bagian -Bagian Telinga

Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

  1. Telinga Luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar berguna untuk menangkap getaran suara.
  2. Telinga Tengah. Telinga tengah terdiri dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran, dan saluran Eustachius. Tulang-tulang pendengaran terdiri dari tulang martil, landasan, dan sangurdi. Bila ada bunyi masuk, gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran akan bergetar. Saluran Eustachius menghubungkan rongga telinga dan rongga mulut.
  3. Telinga Dalam. Telinga dalam terdiri dari bagian yang disebut tingkap jorong dan rumah siput. Telinga dalam berguna untuk meneruskan rangsang suara ke otak.

Cara Kerja Telinga

Telinga pada bagian luar memasukkan sebuah gelombang ke dalam liang telinga (meatus akustik eksternal) ke membran timpani (“gendang telinga”). Setelah itu Gelombang suara berdenyut melawan membran timpani, dan menciptakan getaran mekanis di dalam membran. kemudian Membran timpani itu mentransfer getaran ini ke tiga tulang kecil, yang dikenal dengan ossicles pendengaran, ditemukan di rongga telinga tengah yang dipenuhi udara.


Tulang-tulang ini – malleus, incus, dan stapes – tersebut membawa getaran dan mengetuk terhadap pembukaan ke telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam itu terdiri dari kanal berisi cairan, termasuk koklea berbentuk spiral. Ketika ossicles itu melonjak, sel-sel rambut khusus di rumah siput mendeteksi gelombang tekanan dalam cairan. Mereka mengaktifkan reseptor saraf, setelah itu mengirim sinyal dengan melalui saraf koklea ke otak, yang menafsirkan sinyal itu ialah sebagai suara. Inilah mengapa telinga menjadi panca indera pendengaran.


  • Panca Indra Kulit

Panca-Indra-Kulit

Kulit adalah salah satu alat indera yang mampu untuk dapat menerima sebuah rangsangan temperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan juga lain sebagainya. Pada kulit itu terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan fisik yang disebut dengan  mekanoreseptor.


Bagian Kulit

Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak semua pada permukaan kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit tersebut dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, serta sakit.

Kulit terdiri dari tiga lapisan jaringan utama: epidermis luar, dermis tengah, dan hipodermis bagian dalam.


Cara Kerja kulit

Sel-sel reseptor khusus dalam lapisan-lapisan tersebut mendeteksi sensasi taktil dan kemudian mengirimkan sinyal dengan melalui syaraf tepi ke otak. Kehadiran dan lokasi dari berbagai macam reseptor membuat bagian tubuh tertentu itu jadi lebih sensitif. Sel Merkel, misalnya, ditemukan pada epidermis bawah bibir, tangan, serta genitalia eksterna. Meissner corpuscles itu ditemukan pada dermis atas kulit yang tidak berbulu – ujung jari, puting, telapak kaki. Kedua reseptor tersebut mendeteksi sentuhan, tekanan, serta getaran. Reseptor sentuhan lainnya juga termasuk korpuskel Pacinian, yang juga mencatat tekanan serta getaran, dan ujung saraf khusus bebas yang terasa sakit, gatal, dan juga menggelitik. Inilah mengapa kulit menjadi panca indera peraba atau sentuhan.


  • Panca Indera Hidung

Panca-Indra-Hidung

Hidung merupakan salah satu indera yang kita gunakan untuk dapat mengenali suatu lingkungan sekitar atau juga sesuatu dari aroma yang dihasilkan.
Serabut-serabut pada saraf penciuman itu terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung. Serabut-serabut olfaktori tersebut memiliki fungsi untuk  dapat mendeteksi rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

Bagian-bagian hidung :

  1. Rambut halus penyaring udara
  2. Rambut halus yang peka terhadap bau
  3. Kumpulan ujung saraf pembau
  4. Serat saraf untuk mengirim rangsang bau ke otak

Cara Kerja Hidung

Dimulai dengan reseptor saraf khusus yang terletak pada silia mirip rambut di epitel pada bagian atas rongga hidung. pada saat kita mengendus atau menghirup dengan melalui hidung, beberapa bahan kimia di udara itu mengikat reseptor ini. hal itu memicu sinyal yang bergerak naik serat saraf, dengan melalui epitel juga tulang tengkorak di atas, ke olfactory bulbs. Bohlam olfaktori tersebut mengandung badan sel neuron yang mengirimkan informasi sepanjang saraf kranial, yang merupakan dari ekstensi dari olfactory bulbs. Mereka mengirim sinyal ke saraf penciuman, menuju pada daerah penciuman dari korteks serebral. Hal tersebut lah mengapa hidung menjadi panca indera penciuman.


  • Panca Indera Lidah

Panca-Indra-Lidah

Lidah merupakan panca indera yang mempunyai fungsi untuk dapat merasakan rangsangan rasa dari makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut. Lidah tersebut akan merespon berbagai jenis dan berbagai macam rasa seperti misalnya rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.

Pada lidah terdapat dua kelompok otot, yakni otot intrinsik (melakukan sebuah gerakan halus) dan otot ekstrinsik (melakukan sebuah gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya).


Bagian Bagian Lidah

  1. Ujung lidah peka terhadap rasa manis
  2. Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
  3. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit

Cara Kerja Lidah

tidak Semua tonjolan kecil di bagian atas lidah disebut dengan papillae. Banyak dari mereka, termasuk papila sirkumvalum dan juga papila fungiformis, mengandung pengecap. Pada saat kita makan, bahan kimia dari makanan  tersebut memasuki papila. Zat kimia ini (atau perasa) tersebut menstimulasi sel-sel khusus gustatory di dalam indera pengecap, kemudian mengaktifkan reseptor syaraf. Reseptor tersebut mengirim sinyal ke serat saraf wajah, glossopharyngeal, dan juga vagus. Saraf-saraf tersebut membawa sinyal ke medulla oblongata, yang meneruskannya ke talamus dan juga korteks otak di otak. Inilah mengapa lidah tersebut menjadi panca indra pengecap.

 

Sekian ulasan mengenai Pengertian Panca Indera, 5 Macam, Bagian, Fungsi dan Gambar, Semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian Cagar Alam, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, fungsi dan Contohnya

Lihat Juga  √ Pengertian Metazoa, Klasifikasi, Ciri, dan Siklus

Lihat Juga  √Pengertian, Ketentuan dan Tata Cara Shalat Jum'at