√ Pengertian Supply Chain Management, Komponen, Tujuan, dan Proses

Posted on

Pendidikan.Co.Id – kesempatan ini kita akan menjelaskan mengenai SCM (Supply Chain Management), penjelasan selengkapnnya akan diuraikan sebagai berikut :

Pengertian Supply Chain Management, Komponen, Tujuan, dan Proses

Pengertian Supply Chain Management (SCM)

Pengertian Supply Chain Management merupakan pengelolaan serta juga pengawasan rantai siklus, mulai dari aliran material/ barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, ke pedagang grosir hingga pengecer sampai konsumen.

Dalam SCM, rantai pasokan ini merupakan jaringan fisiknya, yakni semua perusahaan yang berperan didalam memasok bahan baku, memproduksi barang, hingga mengirimkannya ke pengguna akhir. Sedangkan (SCM) ini merupakan sebuah cara/ metode, alat, atau juga pendekatan pengelolaannya.

Manajemen rantai suplai tersebut melibatkan koordinasi serta integrasi semua tujuan tadi serta juga mereka itu harus memastikan pembiayaan bidang tersebut dapat dilakukan seminimal mungkin dengan membuat asumsi produk disaat dibutuhkan danjuga tidak kelebihan stok.

Supply Chain Management Menurut Para Ahli

Beberapa ahli ilmu manajemen pun menjelaskan mengenai definisi manajemen rantai pasokan atau juga Supply Chain Management (SCM), diantaranya sebagai berikut :

1. James A. dan Mona J. Fitzsimmons

Menurut James A &Mona J. Fitzsimmons, pengertian Supply Chain Management meupakan sebuah sistem pendekatan total untuk dapat mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi di dalam mengkoordinasikan seluruh elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer.

2. Chase, Aquilano, dan Jacobs

Menurut Chase, Aquilano, dan Jacob, pengertian SCM merupakan sebuah sistem untuk dapat menerapkan pendekatan secara total didalam mengelola seluruh aliran informasi, bahan, serta juga jasa dari bahan baku dengan melalui pabrik serta gudang hingga ke konsumen akhir.

3. Russell dan Taylor

Menurut Russell dan Taylor, pengertian SCM merupakan sebuah proses mengelola arus informasi, produk serta pelayanan di seluruh jaringan baik pelanggan, perusahaan hingga pemasok.

4. Stevenson

Menurut Stevenson, definisi SCM merupakan suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk dapat mengintegrasikan manajemen penawaran serta permintaan.

5. Robert J. Vokurka, Gail M. Zank, dan Carl M. Lund III

Menurut Robert, Gail, dan Lund pengertian SCM merupakan seluruh kegiatan atau aktivitas yang terlibat didalam menghantarkan produk dari bahan baku dengan melalui pelanggan termasuk sumber bahan baku serta suku cadang, manufaktur dan juga perakitan, pergudangan serta pelacakan inventaris, pesanan yang masuk dan juga manajemen pesanan, distribusi di seluruh saluran, pengiriman ke pelanggan, dan juga sistem informasi yang diperlukan untuk memantau seluruh kegiatan.

6. Simchi-Levi, David, Philip Kaminsky, dan Edith

Pengertian manajemen rantai pasokan atau Supply chain Management merupakan suatu rangkaian pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang serta juga toko dengan secara efektif supaya persediaan barang itu dapat diproduksi serta juga didistribusi pada jumlah yang tepat, ke lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga biaya keseluruhan sistem itu dapat diminimalisir selagi berusaha dapat memuaskan kebutuhan serta layanan.

7. Heizer dan Rander

Menurut Heizer dan Rander, Supply Chain Management merupakan suatu kegiatan pengelolaan berbagai kegiatan atau aktivitas dalam rangka mendapatkan bahan mentah menjadi barang setengah jadi serta juga barang jadi, setelah itu mengirimkan produk tersebut ke konsumen dengan melalui sistem distribusi.

Komponen Supply Chain Management

Mengacu pada pengertian SCM di atas, terdapat beberapa komponen yang harus dipahami, diantara lain :

1. Upstream Supply Chain

Upstream supply chain ini manajemen mengurus hubungan antara perusahaan dengan vendor atau juga pihak lain dalam hal transfer barang. Jadi barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak langsung sampai ke tangan konsumen tapi juga disalurkan ke perusahaan penyalur lainnya.

Misalnya sebuah perusahaan yang memproduksi benang. Produk benang tersebut tidak serta-merta sampai ke tangan konsumen langsung, namun juga pihak manufacturer akan mengirimkan produknya ke suplier.

2. Downstream Supply Chain

Downstream supply chain mangement ini merupakan sebuah manajemen yang mengurusi transfer barang dari perusahaan langsung ke konsumen. Jadi apabila upstream supply chain itu harus lewat supplier dulu, kalau downstream ini langsung dapat/bisa dibeli oleh konsumen.

Contoh management ini yakni mebel. Jadi mereka membuat produk langsung sesuai dengan keinginan konsumen.

3. Internal Supply Chain

Internal supply chain management ini berhubungan dengan aktifitas pemasukan barang. Dalam hal tersebut  yang kerap diperhatikan ialah manajemen produksi, pabrikasi, serta juga kontrol ketersediaan bahan baku.

Tujuan Supply Chain Management

Menurut Stevenson, tujuan dari manajemen rantai pasokan ini ialah menyelaraskan antara permintaan serta juga penawaran secara efektif dan efisien. Beberapa masalah utama yang terdapat di dalam rantai pasokan berhubungan dengan:

  • Penentuan tingkat outsourcing yang tepat
  • Manajemen pengadaan barang
  • Manajemen pemasok
  • Mengelola hubungan dengan pelanggan
  • Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut
  • Manajemen risiko

Menurut I Nyoman Pujawan, tujuan strategis dari rantai pasokan ini ialah untuk memenangkan persaingan pasar atau juga setidaknya bertahan. Sebab itu, menurut I Nyoman Pujawan, untuk dapat menjadi pemenang dalam persaingan pasar maka rantai pasokan itu harus bisa menyediakan produk yang:

  • Murah
  • Berkualitas
  • Tepat waktu
  • Bervariasi

Proses Supply Chain Management

Proses manajemen rantai pasokan tersebut terbagi menjadi tiga macam tanggungjawab, diantaranya sebagai berikut :

1. Arus Material

Arus material ini melibatkan pergerakan produk mentah dari suplier ke konsumen serta juga dari konsumen yang dikembalikan atau juga retur produk, layanan, daur ulang serta pembuangan.

2. Arus Informasi

Arus informasi ini berisi mengenai prediksi permintaan, informasi perpindahan barang, serta juga peng-update-an status barang apakah sudah terkirim atau juga belum.

3. Arus Finansial

Arus finansial ini berisi pembayaran, alur perkreditan, penjadwalan pembayaran hingga persetujuan kepemilikan.

Alur informasi yang akurat serta juga bergerak dengan mudah di antara mata rantai, dan juga pergerakan barang yang efektif serta juga efisien menjadi faktor kunci keberhasilan didalam manajemen rantai pasokan. Menurut Indrajit serta Djokopranoto, terdapat beberapa pemain di dalam rantai pasokan, diantaranya sebagai berikut :

  • Supplier
  • Manufacturer
  • Distributor / wholesaler
  • Retail outlets
  • Customers

Permasalahan di Dalam Supply Chain Management

Terdapat beberapa hal yang harus dikendalikan oleh menejemen suplai rantai. Mereka itu harus mengetahui wilayah jaringan distribusi mulai dari jumlah, lokasi suplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang hingga pelanggan. Mereka umumnya memikirkan strategi distribusi yang dilakukan, antara lain ialah desentralisasi atau sentralisasi, pengapalan langsung, logistik orang ke-tiga, berlabuh silang atau juga strategi tarik menarik.

Dalam hal tersebut, manajemen suplai rantai ini akan membutuhkan sistem informasi yang nantinya itu dapat diintegrasikan dengan cepat supaya proses distribusi barang tersebut berjalan lancar. Mereka itu harus membagi informasi harga, inventaris hingga urusan transportasi. Tidak hanya untuk hal tersebut, bidang ini juga diwajibkan untuk mengatur syarat pembayaran terdapat juga metodologinya.

Melihat dari pengertian manajemen rantai suplai saja, bidang ini tergolong paling rumit serta juga sibuk. Bagaimana tidak, mereka itu harus memastikan alur informasi berjalan cepat serta juga terintegrasi secara merata supaya stock barang tidak kekurangan atau juga tidak kelebihan.

Terkadang yang membuat sulit itu ialah memastikan barang itu sampai di tangan konsumen itu dengan sistem pembayaran yang rinci. Dibutuhkan sistem khusus untuk dapat mengatur tahap tersebut, selain komunikasi para anggota serta pihak supplier hingga pengecer. Sebab, mereka itu ialah salah satu rantai penting keberlangsungan hidup perusahaan.

Nah, dengan memahami manajemen rantai pasokan tersebut maka diharapkan bisa dapat diterapkan dalam bisnis Anda. Walaupun masih dalam tahap berkembang, tak masalah apabila sudah mulai memiliki sistem distribusi yang rapi.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Supply Chain Management, Komponen, Tujuan, dan Proses, semoga apa yang diuraikan diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √Jaringan Parenkim : Pengertian, Bentuk, Struktur, Ciri, Sifat, Fungsi, dan Jenis
Lihat Juga  √ Pengertian SCM, Komponen, Tujuan, Proses Menurut Para Ahli
Lihat Juga  √ Pengertian Gerhana Matahari