√ Pengertian Polimer

Posted on

pengertian-polimer

Pengertian Polimer

Polimer adalah suatu makromolekul atau dikenal juga dengan molekul raksasa yang tersusun dari beberapa monomer (merupakan molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer tersebut bisa atau dapat berupa senyawa berikatan rangkap atau juga senyawa yang mempunyai gugus fungsional.


Sifat Polimer

Sifat-Polimer

Polimer ini adalah makromolekul yang terdiri dari banyak sekali kelas material alami dan juga sintetik yakni dengan sifat-sifat yang juga beragam. Perbedaan dari kedua material ini terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer tersebut didegradasi atau juga dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer untuk bahan sintetik tersebutakan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme apabila dibanding polimer bahan alami.


Sifat Polimer berdasarkan Strukturnya

Perbedaan dari sifat-sifat polimer ini juga  dipengaruhi oleh struktur polimernya, meliputi diantaranya:

  • Panjang rantai polimer
    Semakin panjang rantai polimer, maka kemudian kekuatan serta juga titik leleh senyawanya itu semakin tinggi.
  • Gaya antar molekul
    Semakin besar gaya antar molekul dirantai polimer tersebut maka polimer ini akan menjadi kuat serta juga sukar meleleh.
  • Percabangan
    Rantai polimer yang bercabang banyak tersebut memiliki daya tegang rendah serta akan mudah meleleh.
  • Ikatan silang antar rantai polimer
    Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer tersebut akan semakin kaku serta juga rapuh sehingga akan mudah patah. Hal ini dikarenakan oleh kIkatan silang antar rantai polimer tersebut menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku serta juga membentuk bahan yang keras.
  • Sifat kristalinitas rantai polimer
    Semakin tinggi sifat dari kristalinitas, maka rantai polimer tersebut akan lebih kuat serta jugalebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia serta juga enzim. Umumnya yang mempunyai sifat kristalinitas tinggi ini merupakan sebuah polimer dengan struktur yang teratur, dan sedangkan untuk polimer berstruktur dengan tidak teratur itu cenderung mempunyai kristanilitas yang rendah serta sifatnya ialah amorf (tidak keras).

Sifat Polimer Secara Umum

Secara umum polimer tersebut memiliki beberapa sifat diantaranya sebagai berikut :

a. Sifat Termal

Polimer ialah sebagai isolator mempunyai sifat termal yang baik walaupun polimer tersebut bukanlah konduktor. Apabila ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan tersebut ada yang menjadi lunak tetapi terdapat juga  yang menjadi keras. Perubahan tersebut sangat penting sebagai bahan komponen tertentu.


b. Sifat Kelenturan

Disebabkan karna sifatnya lentur, polimer tersebut tentu akan mudah diolah menjadi sebuah produk yang diinginkan. Tetapi, polimer alam ini lebih untuk diolah sesuai dengan keinginan dibandingkan polimer sintetis.


c. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme

Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme tersebut biasanya dipunyai oleh polimer sintetis. Sedangkan untuk polimer alam seperti misalnya sutra, wol, serta polimer alam lainnya itu tidak tahan terhadap suatu mikroorganisme.


d. Sifat Lainnya

Sifat lain yang dipunyai polimer di antaranya, sebagai berikut :

  1. Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
  2. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
  3. Dimensinya stabil disebabkan karna mempunayi berat molekul besar; serta lainnya.

Klasifikasi Dan Struktur Polimer

Struktur polimer ini dibedakan dengan berdasarkan penggolongannya. Pada prinsipnya, penggolongan polimer tersebut terdiri dari :

a. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer ini kemudian dibedakan menjadi 2 jenis, diantaranya :

1. Polimer Alam

Polimer-Alam

Polimer alam, ini merupakan senyawa yang jumlahnya itu cukup terbatas serta juga dihasilkan dari adanya proses metabolisme dari mahluk hidup. Sifat polimer ini juga ialah yang kurang stabil, mudah untuk menyerap air, tidak stabil disebabkan karna pemanasan serta juga sukar untuk dibentuk.

Contohnya ialah dapat berupa

  1. protein,
  2. amilum,
  3. glikogen,
  4. selulosa,
  5. karet alam (poliisoprena),
  6. asam nukleat.

2. Polimer Sintetik

Polimer-Sintetik

Polimer sintetik, adalah suatu polimer yang tidak ada di alam, tetapi disintesis tersebut dari monomer-monomernya. Polimer tersebut sengaja dibuat guna untuk memenuhi kebutuhan sekender serta tersier manusia.

Contohnya itu berupa

  1. polietena,
  2. polivinilklorida,
  3. polipropilena,
  4. tetrafloroetilena.

b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Dengan berdasarkan jenis monomernya, polimer ini kemudian dibedakan menjadi 2 macam, diantaranya:

Homopolimer, ialah suatu polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis yakni dengan strukturnya ———A – A – A – A – A ———.

Contohnya itu bisa berupa polistirena, polietilena,PVC, amilum, polipropilena, selulosa, teflon dan poliisoprena.

Kopolimer, ini merupakan suatu polimer yang terdiri dari 2 atau juga bahkan lebih monomer yang tidak sejenis yakni dengan strukturnya sebagai beriktut —A – B – A – B – A – B —.  Polimer jenis ini juga terdiri dari 4 jenis, diantaranya :

  1. Kopolimer bergantian, ini adalah jenis kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya di dalam rantai polimer. Strukturnya ialah …-A-B-A-B-A-…
  2. Kopolimer balok, ini adalah jenis kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang berselang-seling itu dengan kesatuan berulang lainnya di dalam rantai polimer. Strukturnya ialah berupa …-A-A-AA-B-B-B-B-A-A-A-A-…
  3. Kopolimer tidak beraturan, ini merupakan salah jenis kopolimer yakni dengan jumlah satuan berulang yang berbeda serta juga kemudian tersusun dengan secara acak di dalam sebuah rantai polimer. Strukturnya ialah berupa …-A-B-A-A-B-B-A-A…
  4. Kopolimer tempel/grafit, ini adalah jenis kopolimer yang mempunyai satu macam kesatuan berulang menempel dipolimer tulang punggung lurus yang mengandung itu hanya satu maca kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya ialah yakni …A-A-A-A-A-A…

c. Penggolongan Polimer berdasarkan sifat kekenyalannya

Dengan berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer ini kemudian dibedakan menjadi:

  1. Polimer Termoplastik, ini merupakan polimer yang tidak tahan panas sehingga kemudian akan meliat apabila  dipanaskan serta bisa atau dapat dibentuk sesuai dengan apa yang keinginan.
  2. Polimer Termoset, ini merupakan polimer tahan panas yang tidak akan meliat (meleleh) apabila dipanaskan. Berbeda dengan polimer termoplastik, polimer ini akan sangat susah dibentuk sesuai keinginan.

d. Penggolongan Polimer berdasarkan bentuk susunan rantainya

Dengan berdasarkan bentuk susunan rantainya, polimer tersebut kemudian dibedakan menjadi:

  • Polimer Linier, ini merupakan suatu polimer yang tersusun satu sama lain dengan melalui unit ulang yang sama sehingga kemudian membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer tersebut biasanya memiliki sifat padat ditemperatur normal serta juga bisa atau dapat larut itu dalam beberapa pelarut. Contohnya ialah PVC, polietelena, nylon 66, dsb.
  • Polimer Bercabang, ini merupakan suatu polimer yang terbentuk apabila polimer linier tersebut membentuk cabang.
  • Polimer Berikatan Silang (Cross-linking), ini merupakan suatu polimer yang terbentuk disebabkan karna beberapa rantai polimer tersebut saling berikatan antara satu sama lain pada rantai utamanya. Apabila sambungan silang polimer itu terjadi dengan suatu ikatan kimia antara rantainya maka kemudian akan terbentuk sambung silang 3 dimensi yang juga dikenal dengan sebutan polimer jaringan 3 dimensi atau three-dimension network.

Reaksi Polimerisasi

Reaksi pembentukan polimer dari monomernya ini disebut dengan sebtuan reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi ini kemudian dibedakan menjadi 2 jenis, yakni :

Polimerisasi adisi

Polimerisasi-adisi

Polimerisasi adisi ini umumnya terjadi di monomer yang memiliki ikatan rangkap. Umumnya monomer yang direaksikan di dalam polimerisasi adisi ini merupakan senyawa alkena serta turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi kemudian dihasilkan polimer adisi yakni sebagai produk tunggal.


Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena

pembentukan-polietilena-dari-etena

b. Pembentukan PVC dari vinil klorida

pembentukan-pvc-dari-vinil-klorida

c. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

pembentukan-poliisoprena-dari-isoprena


Polimerisasi kondensasi

Polimerisasi-kondensasi

Polimerisasi kondensasi ini adalah penggabungan monomer itu dengan reaksi kimia yang terjadi antara 2 gugus fungsi berbeda dari tiap-tiapmonomer. Polimerisasi tersebut terjadi dimonomer yang masing-masing itu memiliki setidaknya 2 gugus fungsi reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi kemudian dihasilkan polimer serta juga molekul-molekul kecil, seperti misalnya H2O, HCl, serta CH3OH. Polimer misalnya seperti poliamida, poliester, polikarbonat, serta poliuretana itu disintesis dengan melalui reaksi polimerisasi kondensasi.


Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol

PET-dari-dimetil-tereftalat-dan-etilena-glikol PET-dari-dimetil-tereftalat-dan-etilena-glikol

b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina

nilon-66-dari-asam-adipat-dan-heksametilendiamina


Aplikasi Polimer Sintetis

PVC

Poli(vinil klorida) (PVC) yang memiliki sifat lunak digunakan untuk jas hujan, selang air,  serta insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang memiliki sifat kaku digunakan untuk pipa serta pelapis lantai.

PS

Polistirena (PS) ini memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk kaku serta juga mudah pecah digunakan seperti peralatan makan—sendok, garpu, kotak kaset dan pisau—plastik. Polistirena ini berbentuk foam, ialah styrofoam, mempunyai sifat insulator panas yang baik. Oleh sebab itu, styrofoam ini sangat banyak digunakan sebagai wadah makanan/minuman serta juga gabus guna penahan benturan di dalam kemasan alat elektronik.

PE (LDPE dan HDPE)

Polietilena (PE) ini mempunyai beragam bentuk. HDPE (high-density polyethylene) ini merupakan polietilena dengan sifat lebih kuat serta juga kaku yang banyak digunakan sebagai botol plastik serta mainan. LDPE (low-density polyethylene) ini merupakan polietilena dengan sifat lebih plastis serta juga titik leleh lebih rendah dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk kantong plastik, plastik lembaran, serta juga pembungkus kabel.

PP

Polipropilena (PP) ini digunakan untuk tali, botol plastik,karpet, karung plastik, peralatan laboratorium, dan mainan.

PTFE

Politetrafluoroetilena (PTFE) dikenal juga sebagai atau dengan nama dagang Teflon, mempunyai sifat yang tidak reaktif, kuat, serta juga tahan panas. PTFE ini digunakan yakni sebagai pelapis tangki bahan kimia, gasket,  serta pelapis panci anti lengket.

PMMA

Poli(metil metakrilat) (PMMA)ini  dikenal juga sebagai atau dengan nama dagang Plexiglas atau juga Lucite atau Perspex, mempunyai keras, ringan, sifat kuat, serta juga transparan. PMMA ini digunakan sebagai furnitur, alat optik, kaca jendela pesawat terbang, serta glove box.

PET

Poli (etilena tereftalat) (PET) dikenal juga dengan nama dagang ialah Dacron atau Terylene, yang banyak digunakan yakni sebagai serat tekstil. Selain dari itu, PET ini juga banyak digunakan ialah sebagai botol minuman. Di dalam bentuk film tipis, PET yakni dengan nama dagang Mylar memiliki sifat kuat serta tahan terhadap robekan, sehingga kemudian digunakan untuk alat optik, layar perahu, pita perekam magnetik,  serta juga kemasan barang.

Nilon

Nilon adalah suatu polimer berbentuk serat yang memiliki sifat kuat, ringan, serta tahan terhadap tegangan. Oleh sebab itu, nilon ini banyak digunakan untuk membuat parasut, tenda,tali, jala, jas hujan, karpet, serta lain sebagainya.


Contoh Soal polimer

Soal 1

Tentukan struktur monomer penyusun polimer berikut:

contoh-soal-polimer

Pembahasan:

Dari struktur polimer itu, terdapat 3 unit struktur yang berulang. Polimer ini kemudian tergolong kedalam polimer adisi, sebagaimana tidak terdapatnya suatu ikatan amida, ester, karbonat, ataupun juga uretana pada rantai utama. Struktur monomer dari polimer adisi ini umumnya hampir mirip dengan 1 unit struktur yang berulang.

struktur-monomer

Jadi, struktur monomer dari polimer tersebut sebagai berikut :

struktur-monomer1


Soal 2

Di antara polimer berikut:

1. bakelit
2. nilon
3. teflon
4. dakron
5. styrofoam

Manakan yang termasuk kedalam polimer kondensasi …?

a. 2 dan 4
b. 1 dan 3
c. 1, 2, dan 3
d. 3 dan 5
e. semua jawaban di atas salah

Jawab:

e. 2 dan 4

Nilon serta dakron keduanya itu disintesis dengan melalui polimerisasi kondensasi. Nilon sendiri adalah poliamida, serta dakron (PET) merupakan poliester.


Soal 3

Senyawa dibawah ini merupakan yang bukan monomer dari polimer alam diantaranya …?

a. glukosa
b. isoprena
c. nukleotida
d. asam amino
e. akrilonitril

Jawab:

e. akrilonitril (Akrilonitril ini merupakan monomer dari polimer sintetis PAN (poliakrilonitril)).

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Polimer, Aplikasi, Klasifikasi, Struktur dan Sifat, semoga apa yang diuraikan diatas dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Majas Personifikasi, Ciri, Beserta 25 Contohnya
Lihat Juga  √ AFNEI : Pengertian, Sejarah, Tugas, & Tujuan Ke Indonesia
Lihat Juga  √ Pengertian Tanah Podsol, Karakteristik, Proses Terbentuk dan Morfologi