√Pengertian, Ciri, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasi Jamur

Posted on

Pendidikan.co.id – Coba kamu amati halaman rumahmu saat musim hujan atau tempat-tempat lain yang lembab dan teduh. Kamu mungkin dapat menemukan suatu organisme seperti tumbuhan kecil berbentuk payung berwarna putih. Organisme itu ialah jamur atau cendawan. Jamur di alam sangat beragam dalam bentuk maupun warnanya. Ilmuwan miklogi memperkirakan jenis jamur yang sudah terindentifikasi mencapai sekitar 100 ribu spesies.

Pengertian, Ciri, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasi Jamur

Dalam sistem klasifikasi dua kingdom, jamur dikelompokkan sebagai tumbuhan. Namun, dalam sistem klasifikasi lima atau enam kingdom oleh Whittaker, jamur diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri, yakni kingdom Fungi.

Pengertian Jamur

Jamur ialah organisme yang bersifat eukariotik yang tidak mempunyai berklorofil dan jamur ini juga bersifat uniseluler dan multiseluler. Kebanyakan jamur ditemukan sekitar tempat yang lembab saat musim hujan, karena organisme tersebut sangat suka habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur bisa juga kita jumpai di berbagai tempat yang terdapat organik.

Ciri Tubuh Pada Jamur

Ciri tubuh jamur meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan fungsi tubuh antara lain sebagai berikut:

  • Ukuran dan Bentuk Tubuh

Jamur ada yang uniselulur dan ada yang multiseluler. Namun, sebagian besar jamur multiseluler. Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik. contohnya khamir. Sedangkan jamur multiseluler ada yang berukuran mikroskopik dan ada yang berukuran makroskopik.

Bentuk tubuh jamur bervariasi, dari yang berbentuk oval pada jamur uniseluler sampai yang berbentuk benang atau membentuk tubuh buah pada jamur multiseluler. Jamur yang berupa benang membentuk lapisan seperti kapas, bercak atau embun tepung pada permukaan substrat tempat hidupnya, misalnya pada buah dan makanan.

Tubuh buah jamur memiliki bentuk yang beragam antara lain seperti mangkuk, payung, setengah lingkaran, kuping atau bulat. Tubuh buah ada yang muncul di atas tanah dan ada yang berada di dalam tanah. Tubuh buah jamur tersebut berukuran makroskopik.

Lihat Juga  √ Pengertian Defisit, Faktor Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya

  • Struktur dan Fungsi Tubuh

Jamur ialah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Beberapa jenis jamur memiliki zat warna. Contohnya Amanita muscaria memiliki tubuh buah berwarna merah. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa (jamur hifae).

Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antara sel yang disebut septum (septa). Septa memiliki celah sehingga sitoplasma antara sel yang satu dengan sel lainnya dapat berhubungan. Jenis jamur yang lain hifanya tidak memiliki septa sehingga tubuh jamur tersebut merupkan hifa panjang dengan banyak inti. Hifa tanpa septa disebut hifa senositik. Adanya septa merupakan salah satu dasar klasifikasi jamur.

Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium (miselia). Sebagian miselium ada yang berfungsi untuk menyerap makanan. Miselium untuk menyerap disebut miselium vegetatif. Miselium vegetatif pada jamur tertentu memiliki struktur hifa yang disebut houstorium. Houstorium dapat menembus sel inangnya. Bagian miselium juga ada yang berdiferensiasi membentuk alat reproduksi. Alat reproduksi ini berfungsi menghasilkan spora. Bagian miselium ini disebut dengan miselium generatif.


Cara Hidup Pada Jamur

Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungan nya. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh ezim yang dikeluarkan jamur. Penguraian atau pencernaan zat organik di luar sel atau tubuh jamur ini disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Bahan organik yang diserap selain digunakan langsung untuk kelangsungan hidupnya, juga ada yang disimpan dalam bentuk glikogen.

Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis organisme lain. Zar organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup atau dari organisme hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, terdapat 3 cara hidup pada jamur antara lain sebagai berikut:

Lihat Juga  √ Pengertian Deuteromycota

  • Saprofit

Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting dan daun yang telah gugur dan melapuk), daun, pakaian dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai utama. Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan pembusukan.

  • Parasit

Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Jamur dengan sifat ini merugikan organisme inangnya, karena dapat menyebabkan penyakit.

  • Mutual

Jamur dengan sifat mutual hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya. Contohnya, jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau biru atau ganggang hijau membentuk lumut kerak. jamur ganggang akan menyediakan bahan organik hasil fotosintesisnya bagi jamur. Contohnya ialah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza. Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah oleh akar tumbuhan.


Habitat Pada Jamur

Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada di darat dan di tempat-tempat yang lembab. Meskipun demikian, banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar.

Jamur dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di habitat yang ekstrim, seperti gurun, gunung, salju dan kutub. Jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.

Reproduksi Pada Jamur

Jamur melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa dan pembentukan spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Sporangiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora yang terdapat pada ujung sporangiofor. Sedangkan konidiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor. Sporangiospora dan konidiospora bersifat haploid.

Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singami terdiri dari 2 tahap. yakni tahap plasmogami dan tahap kariogami. Plasmogami menghasilkan sel atau hifa berinti 2 yang haploid. Sel atau hifa dikarion yang haploid kemudian mengalami penyatuan inti membentuk keturunan berinti satu yang diploid. Keturunan diplod dengan cepat kemudian membelah secara meiosis membentuk spora seksual yang haplod. Spora seksual dapat berupa zigospora, askospora atau basidiospora.

Lihat Juga  √ Pengertian Jangka Sorong, Jenis, Bagian, dan Cara Membacanya


Klasifikasi Pada Jamur

Dalam kingdom Fungi, jamur dikelompokkan beberapa klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya, antara lain:

Zygomycota

Kamu tentu pernah melihat roti yang berjamur bukan? Coba perhatikan. Jamur yang terdapat pada roti tersebut merupakan salah satu jenis jamur dari Zygomycota.

  • Struktur tubuh

Tubuh Zygomycota terdiri dari dari hifa yanh tak bersekat. Bagian tertentu dari hifa berdiferensiasi membentuk sporangium yang didukung sporangiofor.

  • Habitat

Zygomycota sebagian besar merupakan jamu terestrial yang hidup sebagai saprofit di tanah, makanan atau pada sisa-sisa tumbuhan dan hewan.

  • Reproduksi

Zygomycota melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan fragmentasi miselium atau spora aseksual yang dihasilkan oleh sporangium.

Ascomycota

Kamu tentu mengenal oncom bukan? Kamu yang tidak mengenal oncom tentu mengenal roti. Kedua jenis makanan tersebut, yakni oncom dan roti merupakan makanan yang diproses dengan jenis jamur dari kelompok Ascomycota.

  • Struktur tubuh

Ascomycota sebagian besar multiseluler. Ascomycota yang uniseluler misalnya Saccharomyces cerreviceae. Ascomycota yang multiseluler memiliki hifa bersekat. Ascomycota ada yang tidak membentuk tubuh buah, contohnya Neurospora crassa.

  • Habitat

Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme. Sebagian Ascomycota lainnya merupakan parasit pada tumbuhan dan hewan. Jamur Ascomycota ada yang hidup di laut dan merupakan salah satu saproba utama. Khamir hidup di lingkungan yang mengandung gula, misalnya pada bunga dan buah.

  • Reproduksi

Ascomycota melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual pada Ascomycota uniseluler dilakukan dengan membentuk kuncup atau tunas.


Demikian Uraian Penjelasan Materi Tentang Pengertian, Ciri, Cara Hidup, Habitat, Reproduksi dan Klasifikasi Jamur
Semoga Bermanfaat Penjelasan Materi ini, Terima Kasih.