Wilayah dan Perwilayahan

Posted on

Bidang ilmu Geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik muka bumi, mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi, ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi dan interrelasinya.

Wilayah-dan-Perwilayahan

Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki karakteristik tertentu berbeda dengan wilayah yang  lain. Wilayah  dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Wilayah Formal  (uniform  region/homogeneous) adalah suatu wilayah yang memiliki keseragaman atau  kesamaan dalam kriteria  tertentu, baik  fisik maupun sosialnya. Contoh:  suatu wilayah mempunyai kesamaan bentang alam pegunungan disebut wilayah pegunungan atau suatu wilayah mempunyai keseragaman dalam bidang kegiatan bercocok  tanam  disebut wilayah pertanian.

Wilayah Fungsional (nodal region) merupakan wilayah yang dalam banyak hal diatur  oleh  beberapa  pusat  kegiatan yang saling berkaitan dan ditandai dengan adanya hubungan atau interaksi  dengan wilayah di  sekitarnya.  Contoh: Suatu industri didirikan  pada suatu wilayah.  Setiap pagi karyawan  bekerja menuju pabrik dan sore hari mereka pulang ke rumah masing-masing.

Perwilayahan berarti membagi wilayah-wilayah  tertentu di permukaan bumi untuk keadaan tujuan  tertentu. Untuk menentukan  regionalisasi  wilayah harus diperhatikan  fisik yang meliputi  iklim, morfologi, sumber  daya alam, dan  keadaan sosial budaya yang meliputi penduduk dan  budayanya.

Kaitan konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan (Pusat Pertumbuhan) Pusat pertumbuhan (growth center) erat kaitanya dengan Pertumbuhan wilayah di permukaan Bumi tidak tumbuh bersama-sama  secara terarur, tetapi  sengaja  atau  tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju berkembang lebih cepat dibanding  dengan bagian lain. Berikut ini beberapa teori pusat pertumbuhan.


Pengertian Wilayah (Region)

Pengertian-Wilayah

Wilayah merupakan sebuah daerah yang dikuasai atau juga yang menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Secara umum, wilayah (region) merupakan suatu bagian permukaan bumi yang mempunyai karakteristik khusus atau juga khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau juga homogenitas sehingga akan dengan jelas dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

Wilayah merupakan suatu bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh adanya kenampakan tertentu yang memiliki ciri dan sifatnya itu khas dan juga membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Contohnya, wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda juga wilayah perdesaan.

Wilayah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk dapat mengidentifikasi serta juga mengorganisasi daerah (area) di muka Bumi untuk segala tujuan. Suatu wilayah mempunyai karakteristik tertentu yang memberikan ukuran-ukuran kesamaan serta juga perbedaan dengan wilayah lain.

Wilayah tersebut juga bisa digunakan untuk menyederhanakan daerah di muka Bumi dengan pengaturan dengan berdasarkan pada karakteristik fisik serta sosial yang ada. Wilayah dibangun manusia ialah sebagai suatu hasil kreasi serta juga memiliki batas-batas yang diturunkan dari kriteria khusus.

Lihat Juga  √ Pengertian Gastropoda


Pengertian Wilayah Menurut Para Ahli

Dibawah ini merupakan beberapa pengertian wilayah yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :


  1. R.E. Dickinson

Menurut R.E. Dickinson, Wilayah merupakan sesuatu yang kondisi fisiknya itu homogen.


  1. A.J. Heriston

Menurut beliau, Wilayah merupakan suatu komplek tanah, air, udara, tumbuhan, hewan serta juga manusia dengan hubungan khusus ialah sebagai kebersamaan yang kelangsungannya itu mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi.


  1. Fannemar

Menurut Fannemar, Wilayah merupakan suatu area yang digolongkan dengan melalui kenampakan permukaan yang sama serta juga dikontraskan dengan area sekitarnya.


  1. Taylor

Menurut Taylor, Wilayah merupakan sebuah bagian dari permukaan bumi yang berbeda serta juga ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan juga ditunjukkan oleh sifat-sifat yang tidak sama dari yang lainnya.


  1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Wilayah meurpakan suatu ruang yang merupakan kesatuan geografis dan juga segenap unsur terkait padanya yang batas serta juga sistemnya itu ditentukan dengan berdasarkan aspek administratif serta/aspek fungsional.


Jenis-Jenis Wilayah

Dengan berdasarkan kekhasannya, wilayah tersebut dapat dibedakan menjadi 2 jenis, diantaranya yaitu:


  • Uniform region

Wilayah yang didasarkan dari konsep homogenitas yag disebut juga dengan wilayah formal atau homogeneous atau juga uniform region, contohnya wilayah bentuk ekonomi serta juga wilayah bentuk lahan.


  • Nodal region

Wilayah yang didasarkan dari konsep heterogenitas yang disebut juga wilayah fungsional atau juga nodal region atau organic region, contohnya seperti kota metropolitan.


Konsep Wilayah

Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk-bentuk kelembagaan.

Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977 dalam Rustiadi et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu:

  • wilayah homogen (uniform/homogenous region);
  • wilayah nodal (nodal region); dan
  • wilayah perencanaan (planning region atau programming region).

Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi :

  1. fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman/homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan politik.
  2. fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling berkaitan.
  3. fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.

Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Wilayah berasal dari bahasa Arab “wālā-yuwālī-wilāyah” yang mengandung arti dasar “saling tolong menolong, saling berdekatan baik secara geometris maupun similarity”. Contohnya: antara supply dan demand, hulu-hilir.

Lihat Juga  √ Pengertian Sistem Dispersi

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk tujuan pengembangan/pembangunan/development. Tujuan-tujuan pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu:

  • pertumbuhan;
  • penguatan keterkaitan;
  • keberimbangan;
  • kemandirian;
  • keberlanjutan.

Pengertian Perwilayahan

Pengertian-Perwilayahan

Perwilayahan (regionalisasi) merupakan suatu proses penggolongan wilayah dengan berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau juga penggolongan wilayah tersebut dapat dilakukan dengan secara formal maupun fungsional. Dalam perencanaan pembangunan, pemerintah juga harus memahami kondisi pada suatu wilayah sebab tiap-tiap wilayah itu memiliki kondisi yang berbeda-beda.


Jenis-Jenis Perwilayahan

secara garis besar Penggolongan wilayah ini terbagi atas:

  1. Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik)
    dengan berdasarkan ketampakan alami, seperti wilayah pertanian serta kehutanan.
  2. Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal)
    dengan berdasarkan pada satu ketampakan, contohnya wilayah dengan berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
  3. Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya)
    didasarkan pada ketampakan jenis atau juga tema tertentu. Contohnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan itu hanyalah flora tertentu misalnya seperti anggrek.
  4. Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus)
    dicirikan kondisi grafis yang khas didalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, serta kependudukan secara umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dan lain sebaginya.
  5. Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor)
    berdasarkan metoda statistik-deskriptif atau juga dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama yang memiliki tujuan untuk hal-hal yang sifatnya itu produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung serta kentang.

Ciri-Ciri Perwilayahan

Dalam geografi juga dikenal tiga (3) kriteria pewilayahan dengan ciri-ciri Sebagai diantaranya:


  • Single topic region

Pewilayahan berciri tunggal disebut juga dengan single topic region merupakan suatu penetapan region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contohnya seperti tekanan pada udara dapat digunakan untuk membedakan antara wilayah dataran rendah serta juga wilayah dataran tinggi.


  • Multi topic region

Pewilayahan yang berciri majemuk juga disebut multi topic region merupakan penetapan wilayah yang didasarkan pada faktor- faktor geografi. Contohnya yakni penetapan wilayah dengan berdasarkan kondisi iklim pada daerah tersebut. Dalam penetapan iklim tersebut pasti akan digunakan faktor- faktor geografi seperti misalnya angin, intensitas cahaya, suhu, curah hujan dan lain sebagainya.


  • Total region

Pewilayahan dengan bercirikan keseluruhan juga disebut total region merupakan penetapan wilayah yang didasarkan pada banyak sekali faktor menyangkut itu lingkungan alam, lingkungan manusia maupun juga lingkungan biotik. Contohnya dalam penetapan wilayah hutan pinus, hutan cemara, hutan jati dan lain  sebagainya.


Manfaat perwilayahan

  1. Membantu memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.
  2.  Mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi.
  3. Menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan yang sangat beragam.
  4. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik gejala alam maupun manusia.

Pendekatan Kajian Geografi Regional

Dinamika adalah sifat dari kehidupan, temasuk ilmu pengetahuan. Perkembangan materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan bagian dari perkembangan pemikiran manusia untuk mencari suatu kebenaran secara ilmiah. Geografi sebagai bidang ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan manusia dan dalam analisisnya menyentuh berbagai bidang ilmu lainnya, maka dalam menganalisis fakta secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu geografi.

Lihat Juga  Pengertian Periodisasi

Dalam hal ini Geografi regional menduduki peranan yang sangat strategis. Karena memang gejala dan fenomena yang ada di permukaan bumi pada dasarnya selalu saling terkait dan dalam pemecahannya memerlukan integritas berbagai bidang ilmu. Pemahaman akan keterkaitan gejala–gejala di permukaan bumi di suatu wilayah tertentu merupakan inti dari geografi.

Dalam mengapresiasikan tempat, beberapa pendekatan dapat dipergunakan tetapi semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri khas dari disiplin ilmu geografi. Geografi regional sangatlah memadai untuk hal tersebut. Geografi regional mengapresiasikan gejala secara total, dimana gejala itu memberikan ciri yang khas baik yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya sendiri.

Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk mengkaji, yaitu :


  1. Pendekatan Keruangan

Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :


  • Pendekatan Topik

Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara mengkaji :

  1. penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
  2. media penyebarannya
  3. proses penyebaran
  4. intensitasnya
  5. interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.

Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit yang terjadi.


  • Pendekatan Aktivitas

Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.


  1. Pendekatan Regional

Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.


  1. Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)

Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :

  • hubungan antar makhluk hidup
  • hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya

Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.


  1. Pendekatan Kewilayahan

Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).


Daftar Pustaka:

  • I Made Sandy, 1996. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Penerbit Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia-PT. Indograph Bakti.
  • Burgess, E.W. (1925) ”The Geography of city” dalam R.E. Park et. Al. The City, Chicago: Chacago University Press.

Baca Juga :