√ Kalimat Baku & Tidak Baku : Pengertian, Ciri, Syarat dan Contohnya

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Kalimat merupakan rangkaian kata-kata yang menjadi kesatuan dan memiliki arti seruan, pernyataan, pertanyaan dan sebagainya. Dalam membuat sebuah kalimat itu yang disebut dengan Kalimat Baku dan Kalimat tidak Baku, Untuk dapat mengerti seperti apa kalimat baku dan tidak baku tersebut, dibawah ini merupakan penjelasannya :

Kalimat Baku & Tidak Baku : Pengertian, Ciri, Syarat dan Contohnya

Pengertian Kalimat Baku Dan Tidak Baku

Kalimat baku merupakan sebuah jenis kalimat yang disusun dengan benar dengan berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penyusunan kalimat serta harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan atau disingakat dengan (EYD). Sedangkan untuk kalimat tidak baku sendiri merupakan sebuah kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan sebuah kalimat dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Penulisan kalimat baku tersebut sering digunakan dalam penulisan-penulisan formal atau pun juga akademik. Hal tersebut karena dengan kalimat baku tersebut akan dapat membuat tulisan itu menjadi berkesan dan juga dapat mengerti secara jelas maksud dan tujuannya apabila ditulis oleh orang yang berkompeten. Sedangkan untuk kalimat tidak baku itu sendiri seringkali dapat ditemukan dalam surat atau juga tulisan informal, seperti surat pribadi, catatan serta lain sebagainya. Dalam pembuatan Kalimat Baku itu memiliki ciri-ciri yang akan dijelaskan dibawah ini.

Ciri-Ciri Kalimat Baku

Setelah mengerti mengenai pengertian kalimat baku dan kalimat tidak baku, dibawah ini merupakan ciri-ciri kalimat baku, diantaranya sebagai berikut:

  1. Menggunakan tanda baca yang benar.
  2. Menggunakan ejaan yang benar.
  3. Menggunakan struktur bahasa yang tepat.
  4. Menggunakan huruf kapital dengan tepat.
  5. Bisa menyampaikan gagasannya dengan baik atau tidak ambigu.
  6. Tidak menggunakan pemborosan kata.
  7. Memiliki kepaduan antara gagasan dan juga struktur.
  8. Memiliki struktur yang pararel.

Syarat-Syarat Kalimat Baku

Dibawah ini merupakan syarat-syarat dalam kalimat baku, diantaranya sebagai berikut:

Menggunakan Tanda Baca Yang Benar

Penggunaan tanda baca dalam kalimat itu sangat penting untuk dapat membuat kalimat menjadi baku atau juga tidak baku. Penggunaan sebuah tanda baca seperti misalnya titik, koma, tanda tanya , tanda petik itu harus disesuaikan dengan kaidah penulisan kalimat bahasa Indonesia.

Contoh menggunakan Tanda baca yang benar:

Bibi berkata, “Bibi akan memasak sayur dan ikan nanti malam”. (tidak baku)
Bibi berkata, “Bibi akan memasak sayur dan ikan nanti malam.” (baku)

Menggunakan Huruf Kapital Yang Benar

Sebuah kalimat akan menjadi tidak baku apabila salah dalam menulis huruf kapital, sehingga penggunaan huruf kapital tersebut harus dapat diperhatikan. Huruf kapital itu digunakan untuk misalnya nama orang, tempat, huruf pertama pada kalimat dan lain sebagainya.

Contoh menggunakan huruf kapital yang benar :

Saat berkunjung ke Kota Bandung, aku membeli setangkai Bunga Mawar di toko bunga. (tidak baku)
Saat berkunjung ke Kota Bandung, aku membeli setangkai bunga mawar di toko bunga. (baku)

Memiliki Struktur Dan Ketatabahasaan Yang Tepat

Dalam sebuah Kalimat baku itu juga harus memiliki ketepatan dalam struktur bahasa juga ketatabahasaannya, yang artinya dengan struktur dan ketatabahasaan adalah adanya kejelasan dengan secara struktur mana itu bagian subjek, predikat, objek dan keterangan.

Contoh struktur dan ketatabahasaan:

Kakak memberi buku adik. (tidak baku)
Kakak memberi adik buku. (baku)

Gagasan Padu

Dalam kalimat baku yang termasuk kedalam kalimat efektif harus itu memiliki syarat padu. Kalimat yang padu merupakan sebuah hubungan antara struktur juga gagasan utamanya yang sesuai atau saling mendukung.

Contoh gagasa padu:

Berdasarkan buku absensi dia anak yang paling rajin di sekolah. (tidak baku)
Dia adalah anak yang paling rajin di sekolah berdasarkan buku absen. (baku)

Hemat Kata

Kalimat baku itu juga harus memiliki kehematan kata, kehematan penggunaan kata itu akan membuat kalimat baku menjadi kalimat efektif.

Contoh hemat kata:

Kedua tetangga itu saling maaf-memaafkan setelah dilerai oleh ketua adat. (tidak baku)
Kedua tetangga itu saling memaafkan setelah dilerai oleh ketua adat. (baku)

Logis atau Tidak Ambigu

Sebuah kalimat akan dikatakan logis atau tidak ambigu apabila kalimat itu dapat dicerna atau diterima secara akal sehat. Apabila membaca suatu kalimat kemudian terdengar aneh, maka kalimat tersebut merupakan kalimat tidak baku.

Contoh Kalimat Logis atau tidak ambigu:

Pak guru meminta kami untuk merangkum buku geografi baru halaman 1 sampai 5 ke kelas . (tidak baku)
Pak guru meminta kami untuk merangkum buku geografi yang baru pada halaman 1 sampai 5 di kelas. (baku)

Ejaan yang Tepat

Kalimat baku juga harus memiliki ejaan yang tepat.

Contoh ejaan yang tepat :

Bantu aku menyelesaikan peer ku ya kak! (tidak baku)
Bantulah aku menyelesaikan pekerjaan rumahku ya kak! (baku)

Struktur Pararel

Struktur pararel adalah suatu kesejajaran antara dua atau juga lebih kata, kalimat, ataupun unit bahasa lain dalam suatu rangkaian.

Contoh struktur parael ini dapat dilihat pada kalimat berikut ini:

Anda perlu membeli TV, memasangnya pada di atas meja, dan hidupkanlah.

Kalimat diatas tidak paralel mengapa? karena pada bagian “hidupkanlah” itu berbeda dengan bagian lain. Bagian tersebut merupakan kata seru, sedangkan pada bagian lain (membeli dan memasang) itu merupakan kata kerja. Ketidakparalelan ini akan tampak nyata pada saat kalimat ini dipecah menjadi beberapa bagian:

  1. Anda perlu membeli komputer.
  2. Anda perlu memasangnya di atas meja.
  3. Anda perlu hidupkanlah.

Sudah merasa ada yang janggal ? yang benar dalam kalimat diatas adalah :

Anda perlu membeli TV, memasangnya di atas meja, dan menghidupkannya.

Contoh lain :

Rian membantu Adit kemudian diantarkannya pulang. (tidak baku)
Rian membantu Adit kemudian mengantarkannya pulang. (baku)

Nah itulah penjelasan mengenai Kalimat Baku & Tidak Baku : Pengertian, Ciri, Syarat dan Contohnya, semoga dapat bermafaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian Adiwiyata, Tujuan, Fungsi, Kriteria, Manfaatnya
Lihat Juga  √ Pengertian Pons, Struktur, Bagian, dan Fungsinya
Lihat Juga  √Listrik: Pengertian, Cara, Sifat, Manfaat dan Bahayanya