√ Pengertian Bryophyta, Ciri, Struktur, Klasifikasi, Siklus dan Manfaatnya

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Kesempatan ini kita akan membahas mengenai Bryophyta, penjelasan megnenai Bryophyta ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Pengertian Bryophyta, Ciri, Struktur, Klasifikasi, Siklus dan Manfaatnya

Pengertian Bryophyta

Bryophyta ialah tanaman dengan struktur tubuh yang sel-sel penyusunnya telah terspesialisasi. Bryophyta ialah salah satu jenis kormophyta berspora selain dari ciri tumbuhan paku (pterophyta). Arti kata bryophyta berasal dari kata bryo yang bisa/dapat diartikan lumut serta juga phyton / tanaman. Bryophyta ini umumnya disebut tanaman lumut yang mampu bertahan hidup di darat dengan keadaan tempat tumbuh yang teduh dan juga lembab.

Ciri-Ciri Bryophyta

Bryophyta mempuyai ciri tak memiliki ikatan pembuluh dan juga tidak berakar, tak memiliki batang, berkembang biak dengan cara spora, fase sporofit lebih dominan, menjalani pergiliran keuturunan dimana contoh dari tumbuhan berspora lebih dari 2 macam, mempunyai daun steril dan juga fertil yang berfungsi untuk menghasilkan spora, gametofit dapat berumur lebih panjang dari sporofit, memiliki rhizoid sebagai pengganti jaringan penyusun akar yang mirip dengan bulu-bulu akar, mengalami pertumbuhan membesar, posisi gametogoniumn ini juga dibedakan menjadi homotalus (berumah satu) serta juga heterotalus (berumah dua).

Struktur Bryophyta

Struktur bryophyta terdiri atas 8 bagian meliputi

  1. Vaginula ialah kaki sporogonium
  2. Seta ialah tangkai sporogonium
  3. Apophysis ialah ujung seta yang melebar
  4. Sprangium ialah kotal spora
  5. Kaliptra ialah tudung kotak spora yang berasal dari dinding arkhegonium
  6. Kolumela ialah jaringan yang tidak menghasilkan spora
  7. Sperkulum ialah tutup kotak spora
  8. Peristom ialah gigi yang melungkari operkulum untuk mengeluarkan spora dalam kotak spora

Klasifikasi Bryophyta

Pada klasifikasi, bryophyta ini tergolong ke dalam tumbuhan kingdom plantae, divisio ialah ialah bryophyta, serta terbagi menjadi atas 3 class diantaranya ialah Hepaticopsida (Hepaticae), Anthocerotopsida (Anthocerotae) serta juga Bryopsida (Musci).

Hepaticopsida ini terbagi menjadi beberapa ordo ialah sebanyak 7 ialah Takakiales, Calobryales, Jungermanniales, Metzgeriales, Marchantiales, Sphaerocarpales serta juga Monocleales.

Anthocerotopsida, ini hanya memiliki 1 (satu) ordo yakni  Anthocerotales.

Bryipsida ini mempunyai 5 Sub-class yakni Spagnidae, Andreacidae, Buxbaumidae, Bryidae serta juga Polytrichadae. sebaliknya ordo ini meliputi Spagnales, Andreacales, Buxbaumiales, Fissidentales, Discranales, Pottiales, Grimmiales, Funariales, Schistostegales, Tetraphidales, Eubryales, Isobryales, Hookeriales, Hypnobryales, Polytrichadae, Polytrichales dan juga Dawsoniales.

Sistem pada klasifikasi bryophyta ini mengambil dari Takhtajan (1953), Schuster (1953), Parihar (1965) serta juga Udar (1976). Ketiga klasifikasi dari bryophyta tersebut mempunyai karakteristiknya sendiri diantaranya :

Hepaticopsida (Lumut Hati)

Lumut hati mempunyai karakteristik berikut ini

  1. Terdapat 6500 spesies Hepaticopsida
  2. Struktur tubuhnya terbagi menjadi lobus yang mirip lobus hati pada manusia.
  3. mempunyai dinding tebal untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, gameto
  4. Gametofit terkadang mempunyai kutikula
  5. Siklus hidup gametofit lebih dominan
  6. struktur reproduksi secara vegeatif (fragmentasi, tunas, kuncup eram) serta juga  generatif (oogami)
  7. Tak mempunyai jaringan meristematik
  8. Sporofit tumbuh terbatas

Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Lumut tanduk mempunyai karakteristik sebagai berikut

  1. terdapat 100 spesies Anthocerotopsida
  2. Struktur tubuh berbentuk kapsul mirip tanduk
  3. Bentuk tubuh thallus
  4. Sel dalam anthocerotopsida terdiri atas kloroplas dan juga pyrenoid
  5. Siklus hidup lebih di dominasi gametofit
  6. Rhizoid hanya ada 1 jenis
  7. Sporogonium mempunyai panjang 10-15 cm
  8. Kandungan asam nukleat dekat pada tumbuhan berpembuluh
  9. Habitat di area kelembaban tinggi
  10. Dinding sporogonium memiliki stoma dengan 2 sel penutup
  11. Kolumela diselubungi jaringan yang dapat menghasilkan spora

Bryopsida (Lumut Daun)

Lumut daun mempunyai rupa spiral dengan warna hijau muda hingga kecoklatan jika telah mati. Tumbuhan ini tak melekat pada substratnya melainkan bagian akar yang melekat pada tempat tumbuhnya. mengenai bryopsida ini mempunyai karakteristik yang berbeda antara Hepaticopsida maupun juga Anthocerotopsida seperti berikut ini

  1. Terdiri atas 14.500 spesies Bryopsida
  2. Terdiri atas bagian-bagian tumbuhan lumut seperti batang, daun dan juga rhizoid
  3. Siklus hidup gametofit lebih mendominasi
  4. tak berpembuluh
  5. Struktur tubuh relatif kecil
  6. tak memiliki sel/akar
  7. Reproduksi vegetatif degan spora

Siklus Hidup Bryophyta

Siklus hidup bryophyta terpisah menjadi 2 (dua) yaitu gametofit dan juga sporofit. Fase gametofit ialah siklus hidup lumut yang menghasilkan gamet sedangkan fase sporofit ialah saat lumut menghasilkan spora. Dalam siklus hidup gametofit lebih mendominasi daripada fase sporofit.

Manfaat Bryophyta

Bryophyta berguna bagi biologi pada berbagai bidang seperti berguna bagi kehidupan manusia dan juga hewan, manfaat biologi pada bidang kedokteran, manfaat biologi pada bidang perikanan, manfaat biologi pada bidang lingkungan. Berikut ini ialah manfaat yang bisa didapatkan oleh makhluk hidup seperti manusia dan juga hewan.

  1. Bisa meningkatkan kelembaban tanah sehingga tanah yang cocok untuk pertanian
  2. Dapat Melindungi vegetasi perintis
  3. Sebagai obat hepatitis (Marchantia polymorpha)
  4. Sebagai Pengganti kapas (Sphagnum sp),
  5. Bantalan lumut di hutan sebab adapat menyerap air dan juga salju
  6. Jenis lumut tanduk bisa ditanam pada akuarium
  7. Dpat merlindungan benih ikan
  8. Oksidasi air di ikan
  9. Sebagai sumber bahan bakar (Sphagnum sp)

Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai Pengertian Bryophyta, Ciri, Struktur, Klasifikasi, Siklus dan Manfaatnya, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian Cairan Serebrospinal, Proses Terbentuk, Letak dan Fungsinya
Lihat Juga  √ Pengertian Biosfer
Lihat Juga  √ Pengertian Disintegrasi, Dampak, Faktor, Bentuk dan Contohnya