√ Pengertian DNS (Domain Name System)

Posted on

pengertian-dns

Pengertian DNS (Domain Name System)

Domain Name System (DNS) ini merupakan sebuah sistem di dalam menyimpan informasi tentang/mengenai nama host atau juga nama domain itu di dalam bentuk basis data tersebar atau distributed database di dalam suatu jaringan komputer, misalkan ialah seperti: Internet. DNS ini kemudian menyediakan alamat IP untuk tiap-tiap nama host serta kemudian mendata tiap-tiap server transmisi surat atau mail exchange server yang menerima surat elektronik (email) tersebut untuk tiap domain.

DNS (Domain Name System) ini biasanya digunakan di dalam sebuah Layanan Nama Domain guna menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website itu menjadi alamat IP dengan tujuan menemukan layanan komputer dan juga perangkat di seluruh dunia. DNS (Domain Name System) tersebut juga menyediakan pelayanan yang cukup penting di dalam internet, pada saat perangkat keras komputer serta jaringan bekerja dengan alamat IP di dalam mengerjakan tugas seperti misalnya pengalamatan serta penjaluran (routing), manusia pada umumnya itu akan lebih memilih untuk menggunakan nama host serta nama domain, contohnya ialah penunjukan sumber universal (URL) serta alamat surel. Analogi yang umum digunakan guna menjelaskan fungsinya bahwa DNS (Domain Name System) ini bisa dianggap seperti buku telepon internet yang mana saat pengguna mengetikkan www.indoxxx1.com di peramban web seperti chrome atau mozila maka pengguna tersebut akan diarahkan ke alamat IP 124.11.xx.xxx (IPv4) serta 2003:e00:d:10:3:1xx::xx (IPv6).

Sejarah DNS

Sejarah-DNS

DNS ini ditemukan ditahun 1983 oleh Paul Mockapetris, dengan spesifikasi awal ialah RFC 882 serta 883. 4 tahun setelah itu di thn 1987, spesifikasi DNS tersebut kemudian dikembangkan menjadi RFC 1034 serta RFC 1035. DNS tersebut berguna di dalam melakukan komunikasi data di jaringan internet yang sangat luas.

Sebelum adanya DNS tersebut, dahulu itu digunakan file HOST.TXT dari SRI di semuakomputer yang terhubung dengan jaringan untuk kemudian memetakan alamat ke sebuah nama. Namun sistem itumemiliki keterbatasan, karena tiap kali 1 alamat komputer tersebut berubah, maka kemudian sistem yang berhubungan dengan komputer itu juga harus melakukan update file HOST. Keterbatasan tersebut kemudian digenapi dengan hadirnya DNS.

Sebagai contoh, pada saat anda mengetikkan sebuah alamat pada suatu website misalkan : pendidikan.co.id, maka DNS tersebut kemudian akan menterjemahkannya ke dalam bentuk alamat IP : 203.xxx.xxx.69 supaya bisa atau dapat dimengerti oleh komputer. DNS tersebut biasanya digunakan diaplikasi yang terhubung pada internet seperti halnya web browser atau juga pada suatu layanan email. Selain daru itu, DNS tersebut juga dapat atau bisa di terapkan diprivate network atau juga intranet.

Dengan menggunakan DNS, pengguna kemudian tidak perlu lagi untuk menghafalkan alamat IP dari sebuah komputer atau juga situs dijaringan internet. Hanya perlu untuk menghafalkan host name atau juga nama domainnya saja. Bisa jadi alamat IP disebuah komputer tersebut bisa berubah, namun host name (nama komputer) tidak bisa atau dapat berubah. Maka dari itu, DNS tersebut cenderung konsisten. DNS ini juga sangat mudah diimplementasikan dengan protokol internet seperti TCP/ IP.

Struktur Database DNS

DNS tersebut bisa atau dapat disebut juga sebagai sebuah database yang terdistribusi dengan menggunakan konsep client serta server. Terdapat suatu server yang mengandung segala macam informasi yang dapat atau bisa diberikan pada client yang menggunakannya.

Struktur database DNS ini berbentuk hierarki atau juga pohon yang mempunyai beberapa cabang. Cabang-cabang tersebut yang mewakili domain, serta bisa atau dapat berupa host, subdomain, ataupun juga top level domain.

Domain teratas ialah root. Domain ini diwakili oleh adanya (.) titik . Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut dengan sebutan top level domain. Beberapa contoh top level domain tersebut antara lain com, edu, gov, serta lain-lain. Turunan dari top level domain itu disebut dengan subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain ialah second level domain, serta domain yang berada di bawah second level domain disebut dengan sebutan third level domain, begitu seterusnya

Hirarki DNS

hirarki-dns

Mesin DNS itudapat atau bisa menggunakan Server OS Windows server yang kemudian dijadikan mesin DNS atau juga sebuah Server yakni dengan OS Linux itu dengan menjalankan daemon seperti halnya BIND (Berkeley Internet Name Domain) atau juga DJBDNS yang sering kali digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS tersebut menggunakan BIND.

Terdapat 13 root server utama yang kemudian disebar ke seluruh dunia serta juga dibagi-bagi untuk dapat melayani generic Top Level Domain (gTLD), area negara tertentu, tertentu atau juga blok IP Address tertentu. Antara satu root server tersebut dengan yang lain saling terhubung serta juga saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).

Di dalam DNS, terdapat hirarki yang digunakan di dalam mengelompokkan komponen-komponen dari sebuah domain. Domain tersebut dikelompokkan dalam hirarki sebagai berikut :

1. Root-Level Domain

Ini merupakan puncak hirarki yang diekspresikan dengan berdasarkan periode. Mempunyai ciri khas penambahan titik di belakan domain, misalnya seperti pendidikan.co.id (tanda titik (.) di belakang .id merupakan root level domain)

2. Top-Level Domain

Ini ialah suatu kata yang posisinya itu berada paling kanan dari sebuah domain, atau juga apabila dibaca berada paling belakang. Misalnya ialah seperti untuk pendidikan.co.id, maka top level domainnya ini ialah “.co.id”. Top level domain tersebut bisa atau dapat berisi second-level domain serta juga host. Secara umum, top level domain tersebut dibagi lagi menjadi 2, yakni:

  • GLTD (Generic Top Level Domain) : ini merupakan TLD yang memiliki sifat general, misalnya : .com (untuk tujuan komersial), .edu ini (untuk institusi pendidikan), .gov ini (untuk instansi pemerintahan), .org ini (untuk organisasi non-profit), serta juga .net (untuk organisasi jaringan)
  • CCLTD (Country Code Top Level Domain) ini merupakan TLD yang didasarkan pada suatu kode negara, misalnya ialah seperti .id (untuk Indonesia), juga  serta .my (Malaysia), .us (Amerika Serikat),dan lain sebagainya.

3. Second-Level Domain

Ini dapat berisikan host serta domain lain, atau juga sering disebut dengan sebutan subdomain. Misalnya saja, pada domain ru.wikipedia.org, maka second level domainnya ialah “wikipedia”.

4. Third-Level Domain

Ini merupakan kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain serta dibatasi dengan titik. Misalnya saja seperti, untuk domain ru.wikipedia.org, maka “ru” ini merupakan bagian dari third-level domain-nya.

5. Host Name

kata yang terletak di paling depan disebuah domain, misal untuk www.pendidikan.co.id, maka www ini merupakan nama hostnya. Apabila sebuah domain itu menggunakan host name, maka kemudian akan tercipta FQDN (Fully Qualified Domain Name) untuk tiap komputer. Dengan begitu, keberadaan DNS tersebut akan terdistribusi di seluruh dunia, dengan tiap organisasi mempunyai tanggung jawab terhadap database yang berisikan info tentang atau mengenai jaringannya masing-masing.

Fungsi dari DNS

Fungsi-DNS

  1. Melakukan identifikasi alamat komputer di dalam suatu jaringan
    Tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet itu tentu mempunyai alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet tersebut kemudian dapat atau bisa memetakan komputer sebagai bagian kecil yang terhubung dalam jaringan.
  2. Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host
    pada dasarnya, tiap-tiap pengembang website itu membutuhkan sebuah host supaya websitenya bisa atau dapat diakses kalangan umum. Dengan adanya DNS tersebut, alamat IP dari tiap host itu kemudianakan dapat teridentifikasi sehingga tiap host itu juga akan mempunyai alamat IP-nya masing-masing.
  3. Melakukan pendataan server email
    Tiap kali server mail tersebut bekerja baik di dalam menerima atau juga meneruskan sebuah email, maka kemudian data-datanya tersebut akan dimonitor oleh DNS.
  4. Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address
    Tiap website dalam internet tersebut memiliki domain tersendiri, seperti misalnya .com, .org, .id, serta sebagainya. Dengan melalui browser seperti chorme atau mozilla dan lain sebagainya yang terlihat atau muncul ini ialah alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS tersebut bisa atau dapat menerjemahkan domain menjadi IP address serta sebaliknya.
  5. Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP
    Apabila tidak terdapat DNS, maka jaringan tersebut tidak akan mampu didalam mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja pada saat kita ingin mengakses pendidikan.co.id, tanpa adanya DNS tersebut, komputer tersebut tidak akan bisa atau dapat menemukan halaman Pendidikan.co.id karena alamat IP itu belum teridentifikasi.

Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Perlu untuk diketahui bahwa pengelola DNS terdiri dari 3 komponen, diantaranya :

  • DNS resolver : uakag klien yang merupakan komputer user, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi
  • Recursive DNS server : ini merupakan pihak yang melakukan pencarian dengan melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, setelah itu memberikan jawaban pada resolver tersebut.
  • Authoritative DNS server : ini merupakan pihak yang memberikan respon setelah recursive itu melakukan suatu pencarian. Respon tersebut bisa atau dapat berupa sebuah jawaban atau juga delegasi ke DNS server lainnya.

Untuk menjalankan tugasnya, server DNS ini memerlukan program client yang bernama resolver untuk menghubungkan tiap komputer pengguna itu dengan server DNS. Program resolver yang dimaksud ialah web browser serta mail client. Jadi untuk terhubung ke server DNS, kitakemudian wajib menginstall web browser atau juga mail client pada komputer kita.

Cara-Kerja-DNS

  1. DNS resolver ini melakukan pencarian alamat host di file HOSTS. Apabila alamat host yang dicari itu sudah ditemukan serta diberikan, maka proses pun selesai.
  2. DNS resolver ini melakukan pencarian terhadap data cache yang telah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila terdapat, kemudian disimpan di dalam data cache kemudian hasilnya akan diberikan serta selesai.
  3. DNS resolver ini melakukan pencarian dialamat server DNS pertama yang telah atau sudah ditentukan oleh pengguna.
  4. Server DNS ini ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
  5. Jika sebuah nama domain yang dicari oleh server DNS tersebut kemudian tidak ditemukan, maka pencarian pun akan dilanjutkan dengan melihat file database (zones) yang dipunyai oleh server.
  6. Apabila belum juga ditemukan, maka pencarian selanjutnya dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih berhubungan dengan server yang dimaksud. Apabila sudah ditemukan setelah itu disimpan dalam cache kemudian hasilnya diberikan ke client (dengan melalui web browser).

Jadi, Apabila apa yang dicari di server DNS pertama itu tidak ditemukan. Pencarian kemudian dilanjutkan diserver DNS kedua sampai seterusnya yakni dengan 6 proses yang sama seperti yang diuraikan di atas. Perlu untuk dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS tersebut dikenal dengan istilah proses pencarian iteratif sedangkan untuk proses pencarian domain antar server DNS itu dikenal dengan istilah pencarian rekursif.

Kelebihan Dan Kekurangan DNS

Adapun kelebihan dan kekurangan dari DNS (Domain Name System) ini diantaranya sebagai berikut

Kelebihan DNS

Dibawah ini merupakan beberapa kelebihan dari sistem DNS yang diaplikasikan di dalam jaringan internet di antaranya sebagai berikut:

  1. DNS membuat halaman situs (baik itu website ataupun juga blog) itu menjadi lebih mudah untuk dihafalkan.
  2. DNS ini juga mudah untuk dikonfigurasi oleh admin.
  3. Konsistensi, dengan menggunakan DNS, alamat host name itu pun menjadi tidak berubah walaupun IP
  4. Address yang digunakan di dalam sebuah komputer itu telah berubah.

Kekurangan DNS

Selain kelebihan di atas, DNS ini juga pasti memiliki beberapa kelemahan. Dibawah ini adalah beberapa kelemahan dari penggunaan DNS diantaranya :

  1. User menjadi lebih terbatas di dalam menggunakan segala macam nama untuk halaman situsnya.
  2. DNS ini tergolong cukup sulit untuk kemudian diimplementasikan.
  3. Nama DNS juga sangat terbatas (tidak bisa membuat banyak nama domain).

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian DNS, Sejarah, Struktur, Hirarki, Fungsi, Cara Kerja dan Dampak, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Sosialisasi Politik
Lihat Juga  √ Pengertian Mollusca, Ciri, Sistem, Klasifikasi dan Contohnya
Lihat Juga  √ Pengertian Extranet, Fungsi, Manfaat, Komponen, dan Kekurangannya