Pendidikan.Co.Id – Pada saat ini kita akan membahas mengenai Fuse atau dalam bahasa indonesia disebut dengan sebutan sekering, untuk lebih jelas lagi mengenai fuse ini akan dijabarkan kedalam 3 point utama yaitu pengertian fuse, fungsi fuse dan juga cara mengukurnya, penjelasannya dibawah ini :
Pengertian Fuse (Sekering)
Pengertian Fuse “Sekering” merupakan suatu komponen yang berfungsi ialah sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika ataupun juga perangkat listrik. Fuse (Sekering) ini pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat yang halus dan pendek yang akan meleleh serta terputus apabila dialiri oleh Arus Listrik yang berlebihan / juga apabila terjadi hubungan arus pendek (short circuit) Didalam sebuah peralatan listrik (Elektronika). Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut, Arus listrik yang berlebihan itu tidak akan dapat masuk ke dalam Rangkaian Elektronika sehingga tidak akan merusak komponen-komponen yang terdapat dalam sebuah rangkaian Elektronika yang berkaitan. Karena fuse sendiri fungsinya ialah untuk melindungi peralatan listrik dan juga peralatan Elektronika dari kerusakan akibat arus pendek atau juga listrik yang berlebihan, Fuse ini juga sering disebut ialah sebagai Pengaman Listrik.
Fuse (Sekering) sendiri terdiri dari 2 Terminal serta biasanya dipasang dengan secara Seri dengan Rangkaian Elektronika atau juga Listrik yang akan dilindunginya sehingga jikaFuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi yang disebut dengan “Open Circuit” yang memutuskan hubungan aliran listrik supaya arus listrik tersebut tidak dapat mengalir masuk ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Berikut adalah adalah Simbol Fuse (Sekering) dan posisi pemasangan Fuse secara umum:
Simbol Fuse dan Cara pemasangan Fuse
Bentuk Fuse (Sekering) yang paling sering ditemukan ialah pada berbentuk tabung (silinder) serta juga Pisau (Blade Type). Fuse yang berbentuk tabung atau/ silinder tersebut sering ditemukan di peralatan listrik Rumah Tangga sedangkan jika Fuse yang berbentuk Pisau (blade) ini lebih sering digunakan padabidang Otomotif (kendaraan bermotor).
Nilai Fuse tersebut biasanya tertera pada badan Fuse itu sendiri maupun diukir pada Terminal Fuse, nilai Fuse itu diantaranya terdiri dari
- Arus Listrik dalam satuan Ampere (A)
- miliAmpere (mA)
- Tegangan dalam satuan Volt (V)
- miliVolt (mV).
Didalam Rangkaian Eletronika atau jgua Listrik, Fuse atauSekering ini sering dilambangkan dengan huruf “F”.
Jenis-Jenis Fuse
Berdasarkan fungsinya Fuse tersebut dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
- fuse tipe blade / wedge
Fuse blade adalahsalah satu jenis sekering yang paling sering dan banyak digunakan, karena sekering tipe blade ini dirancang dengan elemen metal serta lebih kompak dan juga rumah pelindug yang tembus pandang, sehingga pada saat putus akan terlihat dan juga fuse ini memiliki warna untuk memperudah . Selain dari itu fuse tipe ini juga mempunyai beberapa keuntungan yaitu :- Lebih ringan
- Bagian yang berhubungan lebih luas
- Tidak mudah pecah dan anti shock (terbakar)
- Lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus
- fuse cartridge /glass
Sekring diidentifikasikan dengan berdasarkan kapasitas padda masing masing jenis, untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang menampilkan angka penunjuk kapasitas sekring.
Prinsip Kerja Fuse
Fuse merupakan alat perlindungan yang paling umum. Fuse tersebut dipasang dalam rangkaian listrik, pada sat aliran arus melebihi beban maksimumnya maka si fuse akan putus atau juga meletus. Elemen di dalam fuse mencair, membuka rangkaian serta juga mencegah komponen lain rusak oleh karena arus yang berlebih. Ukuran elemen metal fuse tersebut membedakan nilainya.Yang perlu diingat kelebihan arus tersebut menyebabkan kelebihan panas, serta panasnya itulah yang menyebabkan rangkaian putus bukan karena arusnya.
Faktor Penyebab Fuse Rusak
- Over load
merupakan arus yang mengalir pada suatu rangkaian lebih dari kapasitas maksimal fuse. - Short Circuit
adalah adanya hubung singkat dirangkaian sehingga arus yang mengalir ke fuse tersebut melebihi kapasitas fuse.
Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital
Pada dasranya Fuse mempunyai bungkusan transparan yang terbuat dari Kaca atau juga Plastik sehingga anda dapat melihat langsung apakah Kawat halus Fuse itu dalam keadaan putus atau tidak. namun ada juga jenis Fuse yang bungkusannya itu menutupi Kawat halus yang berada di dalamnya sehingga akan membuat sulit untuk dapat melihat isi daripada Fuse tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu mengukur Fuse dengan Multimeter untuk dapat mengetahui apakah Fuse tersebut masih dalam keadaan baik atau sudah terputus.
Dibawah ini adalah cara untuk dapat mengukur Fuse dengan menggunakan Multimeter Digital :
- Aturlah posisi pada Saklar Multimeter di posisi Ohm (Ω)
- Kemudian Hubungkan Probe Multimeter pada tiap-tiap Terminal Fuse / Sekering contohnya seperti pada gambar dbawah ini. Fuse atau
- Sekering tersebut tidak mempunyai polaritas, jadi posisi Probe Merah serta Probe Hitam tidak akan dipermasalahkan.
Pastikan nilai yang ditunjukan pada Display Multimeter ialah “0” Ohm. Kondisi itu menandakan Fuse tersebut dalam kondisi baik (Short). - Apabial Display Multimeter itu menunjukan “Tak Terhingga”, maka Fuse dinyatakan sudah rusak/putus atau terbakar.
Fuse yang sudah putus tersebut harus diganti dengan Fuse yang memiliki spesifikasinya yang sama. Jika Spesifikasi Fuse yang diganti itu berbeda, maka fungsi Fuse yang ialah sebagai pengaman ini tidak akan dapat berfungsi dengan secara maksimal atau tidak akan dapat melindungi Rangkaian / Peralatan Elektronika ataupun juga peralatan listrik dengan maksimal.
Nah itulah uraian mengenai Pengertian Fuse (Sekering), Fungsi, Jenis, Prinsip dan Cara Mengukurnya, semoga dapat bermanfaat untuk anda.