√ Pengertian Kebijakan Fiksal, Tujuan, Macam, dan Contohnya

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Kesempatan ini kita akan membahas mengenai Kebijakan Fiksal, penjelasan selengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :

Pengertian Kebijakan Fiksal, Tujuan, Macam, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan sebuah kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan serta juga pengeluaran negara untuk menciptakan stabilitas ekonomi, kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan juga keadilan dalam distribusi pendapatan.

Contoh Kebijakan Fiskal

  • Penyusunan RAPBN
  • Perpajakan nasional
  • Efisiensi anggaran belanja
  • Pemberian subsidi pemerintah.

Adapun contoh mengubah penerimaan serta pengeluaran ialah mengurangi atau juga menambah pajak serta juga subsidi. Dari pengertian tersebut maka kebijakan fiskal ini dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan juga pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Kebijakan Fiskal

Untuk dapat mencapai tujuan kebijakan fiskal hanya dengan 3 M diantaranya ialah sebagai berikut :

  • Mengatasi inflasi
  • Mengatasi pengangguran
  • Menciptakan pertumbuhan ekonomi.

Tujuan utama dikeluarkannya sebuah kebijakan fiskal ini ialah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran, serta prioritas pembangunan nasional dan juga pertumbuhan perekonomian bangsa. dibawah ini merupakan tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci diantaranya sebagai berikut.

  • Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
  • Memacu pertumbuhan ekonomi.
  • Mendorong laju investasi.
  • Membuka kesempatan kerja yang luas.
  • Mewujudkan keadilan sosial.
  • Sebagai wujud pemerataan serta juga pendistribusian pendapatan.
  • Mengurangi pengangguran.
  • Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.

Macam Jenis Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal ini dibagi menjadi 2 (dua) yakni menurut segi teori serta juga menurut jumlah penerimaan &pengeluaran.

1. Kebijakan Fiskal dari Segi Teori

Kebijakan Fiskal Fungsional

Merupakan sebuah kebijakan untuk dapat pertimbangan pengeluaran anggaran serta penambahan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah sebab akibat tidak langsung dari pendapatan nasional.

Kebijakan Fiskal yang Disengaja

Merupakan sebuah kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk dapat mengatasi masalah-masalah ekonomi yang lagi dihadapi dengan cara memanipulasi anggaran belanja itu dengansecara sengaja, baik itu dengan melalui perubahan perpajakan atau jgua perubahan pengeluaran pemerintah. Terdapat tiga (3) bentuk dari macam kebijakan fiskal ini diantaranya sebagai berikut .

  • 1. Membuat perubahan pada pengeluaran pemerintah
  • 2. Membuat perubahan pada sistem pemungutan pajak
  • 3. Membuat perubahan secara serentak baik pada pengelolaan pemerintah maupun sistem pemungutan pajak

Kebijakan Fiskal Tak Disengaja

Kebijakan ini dimaksudkan untuk dapat mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Didalam kondisi depresi, kebijakan ini dimaksudkan untuk dapat menambah aktivitas atau kegiatan ekonomi yang terjadi. Sedangkan didalam keadaan inflasi, kebijakan tersebut akan mengurangi aktivitas tersebut. Jenis penstabil otomatis atau juga kebijakan fiskal tak disengaja merupakan pajak proporsional, pajak progresif, kebijakan harga minimum, asuransi pengangguran.

2. Kebijakan Fiskal dari Jumlah Penerimaan & Pengeluaran

Kebijakan Fiskal Seimbang

Kebijakan fiskal seimbang ini ialah sebuah kebijakan yang membuat antara penerimaan serta juga pengeluaran menjadi sama jumlahnya. Salah satu kelebihan dari kebijakan fiskal seimbang ini ialah Negara tidak perlu meminjam dana dari pihak dalam Negeri atau juga luar Negeri. Sedangkan kelemahannya ialah, kondisi perekonomian itu akan menjadi terpuruk jika keadaan perekonomian negara didalam kondisi tidak menguntungkan.

Kebijakan Fiskal Surplus

Kebijakan fiskal surplus ini ialah kebijakan yang mana jumlah pendapatan itu harus sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah pengeluaran. Kebijakan fiskal tersebu tmerupakan cara untuk menghindari inflasi.

Kebijakan Fiskal Defisit

Kebijakan fiskal defisit ini merupaka suatu kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Maksudnya jumlah pendapatan itu lebih rendah dari jumlah pengeluaran. Beberapa dari kelebihan dari kebijakan fiskal ini ialah bisa mengatasi kelesuan serta juga depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan kekurangan dari hal ini ialah adalah anggaran negara selalu didalam keadaan kekurangan.

Kebijakan Fiskal Dinamis

Kebijakan fiskal dinamis ini merupakan suatu kebijakan yang mirip dengan kebijakan fiskal seimbang namun dengan ditambah improvisasi yakni sama besar jumlahnya namun seiringnya dengan waktu kedua-duanya itu akan bertambah besarnya. Kegunaan dari kebijakan ini ialah menyediakan pendapatan yang bisa/dapat untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.

Cara Meningkatkan Permintaan Agregat

Menurut ahli ekonomi John Maynard Keynes, kebijakan fiskal tersebut sangat penting dipergunakan untuk dapat mengatasi masalah pengangguran yang relatif serius. Caranya ialah dengan cara mengurangi pajak penghasilan.

Apabila sebuah pajak penghasilan itu dikurangi maka daya beli masyarakat itu juga akan meningkat sehingga akan mampu meningkatkan permintaan agregat.

Apabila permintaan agregat meningkat, para produsen atau juga pengusaha akan menambah jumlah produksinya, sehingga penggunaan tenaga kerja pun juga dapat meningkat. Dengan demikian, pemerintah dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Cara lain untuk dapat meningkatkan permintaan agregat ialah dengan menambah pengeluaran pemerintah untuk membeli barang serta juga jasa yang dibutuhkan atau juga untuk menambah investasi pemerintah. Apabila permintaan agregat tersebut meningkat, maka jumlah pengangguran tersebut juga akan dapat dikurangi.

Di atas sudah dijelaskan, apabila pemerintah mengurangi pajak penghasilan maka pada akhirnya itu akan dapat meningkatkan permintaan agregat.

Bila permintaan agregat meningkat, maka para produsen itu akan menambah jumlah produksi untuk dapat memenuhi permintaan tersebut.

Apabila terjadi penambahan jumlah produksi, maka hal itu dapat dikatakan telah terjadi peningkatan pendapatan nasional, disebabkan pendapatan nasional di antaranya itu dihitung dari nilai barang serta juga jasa yang diproduksi.

Apabila pendapatan nasional itu  meningkat maka negara sudah mengalami pertumbuhan ekonomi.

Fungsi Kebijakan Fiskal

Setelah mengerti mengenai pengertian Kebijakan Fiksal, maka dibawah ini akan diuraikan fungsi dari kebijakan fiksal, diantaranya sebagai berikut :

1. Alokasi

Fungsi kebijakan fiskal yang pertama merupakan fungsi alokasi. merupakan pengalokasian atau juga mengatur sumberdaya yang sudah/telah ada pada masyarakat supaya dapat lebih maksimal dalam mengelolanya.

2. Distribusi

Fungsi yang kedua ialah fungsi distribusi. Merupakan pemerataan dari hasil pendapatan negara ke masyarakal itu dengansecara totalitas, tidak hanya orang-orang tinggi saja yang dapat menikmati hasil pendatapan Negara, namun juga masyarakat pun juga harus ikut serta menikmatinya.

3. Stabilitas

Fungsi yang terakhir ialah fungsi stabilitas. Yakni menjaga sumber daya-sumberdaya yang sudah/telah ada. Supaya stabil seperti kebutuhan pokok masyarakat, lowongan pekerjaan atau juga kesempatan kerja yang memadai.

Nah itulah penjelasan mengenai Pengertian Kebijakan Fiksal, Tujuan, Macam, dan Contohnya, semoga apa yang dipaparkan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Pasar Monopolistik, Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya
Lihat Juga  √ Pengertian Filtrasi, Contoh, Tujuan, Manfaat, Metode dan Prinsipnya
Lihat Juga  √ Pengertian Ikatan Ion