√ Pengertian Metagenesis

Posted on

pengertian-metagenesis

Pengertian Metagenesis

Pengertian metagenesis merupakan pertukaran generasi antara reproduksi seksual serta reproduksi aseksual. Pengertian metagenesis ini bisa atau dapat juga kita katakan yakni sebagai pergiliran cara perkembangbiakan makhluk hidup itu antara seksual (kawin) serta tidak kawin (aseksual).

Istilah dari lata metagenesis ini digunakan untuk bisa atau dapat menjelaskan ,emgemao perubahan yang terjadi pada makhluk hidup di dalam siati kehidupan, yang mana terjadi dua cara reproduksi di dalam siklus hidupnya. Dua cara reproduksi tersebut ialah dengan secara kawin artinya (seksual) serta juga aseksual (tidak kawin) seperti halnya membentuk spora.

Pengertian metagenesis secara kompleks ialah suatu pergantian dari bentuk diploid multiseluler serta haploid di dalam suatu siklus hidup organisme, terlepas apakah organisme itu hidup dengan bebas maupun berkoloni.

Dengan adanya pengertian metagenesis diatas, banyak sekali perdebatan yang terjadi di kalangan peneliti mengenai metagenesis terjadi pada hewan multiseluler. Salah satu contoh Cnidarian, Cnidarian dibeberapa buku SMP dan juga SMA distu dijelaskan bahwa sebagai contoh dari metagenesis pada hewan, namun tetapi bila menggunakan pengertian metagenesis yang diuraiakan diatas, ternyata kedua fase seksual serta aseksual dari Cnidarian ialah diploid. Maka tidak disebut sebagai metagenesis tetapi disebut sebagai heterogami.

Tapi apabila anda ditanya mengenai atau tentang suatu proses metagenesis pada hewan, kalian bisa atau dapat memberikan contoh metagenesis dari Ubur ubur (Obelia), Sebab untuk sebagian peneliti itu juga masih menganggap terjadi metagenesis pada hewan. Meskipun jika menurut Barnes (2001) serta Scott (1996) tidak terjadi metagenesis pada hewan multiseluler.

Proses Metagenesis

Proses-Metagenesis

Proses metagenesis diatas ini terjadi pada tumbuhan. Proses metagenesis ini merupakan dasar dari metagenesis (terdapat banyak variasi kedepannya serta juga tergantung dari organismenya, seperti misalnya lumut dan paku).

  1. 2 sel tunggal gamet yang haploid, tiap sel itu mengandung n kromosom (haploid), yang setelah bergabung menjadi satu zigot sel tunggal diploid (fuse to form a singgle-celled diploid zygote), yang mengandung n pasang kromosom (2n / diploid).
  2. Zigot yang diploid itu kemudian mengalami germinasi atau juga pembelahan dengan proses mitosis, sehingga kromosom di dalam selnya itu tetap yaitu 2n (diploid). Hasil nya ialah organisme diploid multiseluler yang disebut dengan sporofit. Disebut sporofit disebabkan karna pada saat dewasa menghasilkan sporofit).
  3. Pada saatsporofit dewasa, sporofit tersebut kemudian menghasilkan satu atau lebih sporangia (apabila tunggal disebut dengan sporangium). Sporangium ini merupakan organ diploid yang menghasilkan sporosit (sel tunggal diploid). Proses di dalam menghasilkan suatu sporosit itudilakukan dengan cara pembelahan meiosis setelah itu sel-sel spora yang dihasikan kromosom akan tinggal setengah yakni menjadi n saja (haploid).
  4. Setelah sel sel spora tunggal ini (yang adalah haploid / n) itu bergerminasi dengan mitosis sehingga akan terbentuk organisme multiseluler yang disebut dengan sebutan gametofit (yakni penghasil gamet pada saat dewasa). Disebabkan karna metode yang digunakan itu ialah mitosis maka kromosom di dalam gametofit itu tentulah tetap haploid atau juga n kromosom.
  5. Pada saatgametofit dewasa, gametofit itu menghasilkan satu atau lebih gametangi (Disaat tunggal disebutdengan  gametangium). Gametangium ini merupakan organ penghasil gamet haploid pada tumbuhan. Tiap- tiap gametangium ini mempunyai mekanisme supaya gamet yang dihasilkan itu bisa atau dapat mencapai gamet jenis lain untuk dapat bergabung menjadi zigot (dan kembali ke langkah pertama dari metagenesis).

Perlu untuk di ingat bahwa ini bukanlah siklus hidup kembali lah yang terus berulang, jadi jangan dianggap  bahwa ini merupakan sebauah metode untuk bisa kembali membuat tumbuhan menjadi muda, ini murni sebagai dua perubahan dari metode reproduksi untuk kelestarian jenisnya.

Proses metagenesis lain yang lebih kompleks, kalian dapat liat pada skema gambar dibawah ini
Proses-Metagenesis-kompleks

Contoh Metagenesis

Contoh metagenesis di hewan itu terjadi pada Ubur Ubur (Aurelia), Cnidaria (meskipun tetap masih menjadi perdebatan mengenai apakah itu contoh dari metagenesis atau tidak).

Metagenesis Ubur-ubur

Ubur-ubur (Scyphozoa) ini termasuk ke dalam fillum Cnidaria yang artinya adalah hewan yang mempuynyai jarum penyengat.Ubur-ubur ini ditemukan pada hampir diseluruh lautan di dunia. Tercatat terdapat lebih 700 jenis Ubur Ubur yang tersebar di seluruh penjuru perairan dunia

Metagenesis-Ubur-ubur

Tahapan metagenesis ubur-ubur adalah sebagai berikut.

  • Spermatozoid itu keluar dari lubang mulut medusa jantan serta masuk ke dalam usus medusa betina untuk kemudian membuahi telurnya.
  • Hasil pembuahannya tersebut ialah zigot yang akan berkembang menjadi blastula kemudian dilanjutkan menjadi larva bersilia yang disebut dengan planula.
  • Planula larva tersebut dibentuk oleh fertilisasi eksternal serta akan menetap di substrat di dalam bentuk polypoid dan dikenal sebagai scyphistoma.
  • Planula tumbuh dam menjadi polip, selanjutnya polip tersebut bereproduksi dengan secara aseksual dan  membentuk medusa serta begitu seterusnya.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku ini mempunyai perbedaan dengan tanaman biji lainnya, disebabkan karna tumbuhan ini tumbuh dari spora.Tumbuhan paku ini termasuk ke dalam tumbuhan kuno serta diperkirakan ditemukan pertama kali itu pada  360 juta tahun yang lalu.Tumbuhan paku umumnya ini berupa kormus, artinya telah memiliki akar, batang, serta daun sejati.

Dua fase utama di dalam metagenesis tumbuhan paku homospora diantaranya fase gametofit yang haploid (n) serta kemudian fase sporofit yang diploid (2n).

Metagenesis-Tumbuhan-Paku

Berikut ini merupakan skema tahapan metagenesis paku homospora serta penjelasannya.

skema-Metagenesis-Tumbuhan-Paku

  1. Tumbuhan paku yang dewasa itu membentuk sporangium yang mempunyai kromosom 2n atau diploid
    Sporangium ini membentuk spora yakni dengan metode meiosis, sehingga kemudian dihasilkan spora yang mempunyai n set kromosom (haploid)
  2. Spora-spora sel tunggal ini bergerminasi dan juga akan membentuk organ multiseluler, yakni protalus atau protalium yang mempunyai set kromosom haploid serta juga merupakan organisme penghasil gamet pada tumbuhan paku (di fase gametofit).
  3. Pada protalus(protalium) itu juga terdapat 2 jenis organ seks yang berbeda yang juga menghasilkan 2jenis gamet yang berbeda, diantaranya ialah arkegonium yang menghasilkan suatu ovum (sel telur) serta juga anteridium yang menghasilkan suatu spermatozoid. Protalus itu menghasilkan gamet dengan cara pembelahan mitosis.
  4. Ovum serta sperma yang merupakan gamet paku bertemu dan juga membentuk suatu  zigot yang merupakan 2n (diploid) serta bentukan awal fase sporofit.
    Zigot itu kemudian akan dewasa dengan menjadi tumbuhan paku serta proses tersebut berulang kembali.

Metagenesis Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) ini adalah suatu divisi tumbuhan yang hidup di daratan. Tumbuhan lumut pada umumnya itu berwarna hijau dan berukuran kecil, serta kiga hidup pada bebatuan, katu, pohon, serta tanah.

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, yang mana terjadi dua fase pergiliran keturunan sekaligus, yakni antara fase gametofit dengan fase sporofi.

Metagenesis-Tumbuhan-Lumut

Dibawah ini merupakan skema tahap metagenesis tumbuhan lumut serta penjelasannya.

Skema-Metagenesis-Tumbuhan-Lumut

  1. Spora lumut yang ada oti bergerminasi (yakni tumbuh serta juga berkembang dengan cara memperbesar diri dengan melalui suatu pembelahan sel mitosis), setelah itu kemudian akan membentuk protonema (haploid) yang disebut dengan gametofit muda (young gametophyte).
  2. Protonema tersebut menjadi tumbuhan lumut dewasa atau disebut gametofit dewasa setelah terbentuknya organ seksual, yakni arkegonium serta anteridium yang sifatnya itu adalah haploid (n).
    Arkegonium akan membentuk sel telur (secara mitosis) serta anteridium membentuk spermatozoid (juga dengan secara mitosis), sehingga sel telur yang dihasilkan serta sel spermatozoid yang dihasilkan itu tetap sifatnya haploid.
  3. Selanjutnya spermatozoid tersebut bergerak menuju sel telur kemudian membuahi (fertilisasi) sehingga akan terbentuk zigot yang diploid (2n).
  4. Zigot tersebut kemudian akan membentuk embryo (2n) serta setelah itu akan berkembang menjadi sporofit (2n).
  5. Sporofit tersebut akan menghasilkan spora itu dengan sporangium yang dimilikinya. Sporangium yang diploid (2n) menghasilkan spora itu dengan cara meioisis sehingga akan dihasilkan spora yang haploid (n).
    Setalh itu spora akan berkembang dan kembali menjadi protonema yang baru.

Variasi dalam Metagenesis

Contoh dari gambar pertama diatas adalah salah satu bentuk dari metagenesis yang terjadi ambil contoh Cladophora yangmana bentuk dari sporofit serta gametofitnya itu hampir sama serta tidak ada suatu perbedaan ukuran spora serta gamet yang dihasilkan.

Namun tetapi kalian juga harus tahu bahwa terdapat banyak variasi dari siklus hidup metagenesis pada tumbuhan yang terdapat di Bumi ini.

Beberapa dari jenis variasi metagenesis yang terjadi itu berdasarkan:

  • Perbedaan Sporofit atau Gametofit
  • Perbedaan gamet
  • Perbedaan Spora

Perbedaan Fase Sporofit atau Gametofit

Di dalam mempelajari metagenesis serta memahami metagenesis kalian harus tahu adanya istilah homormofi ataupun isomorfi serta hetermorfi atau juga anisomorfi.

Homorfi dalam Metagenesis

Pengertian homomorfi ini hampir samanya atau samanya bentukan gametofit serta sporofit di dalam metagenesis mereka. Contoh dari Homomorfi ini ialah spesies dari genus Cladophora. Di dalam homomorfi tidak terdapat perbedaan ukuran antara tiap jenis gamet serta tiap jenis spora yang dihasilkan.

Heteromorfi atau Anisomorfi dalam Metagenesis

Heteromorfi di dalam metagenesis artinya ialah adanya perbedaan antara gametofit serta sporofit pada tumbuhan di dalam metagenesis yang dilaluinya. Baik itu dominansi atau juga bentukannya.

Heteromorfi ini juga terbagi atas dua bagian diantaranya :

Gametofit Dominan

Istilah gametofit dominan ini juga disebut dengan Gametofitik, hal ini terjadi pada kelompok lumut lumutan seperti misalnya Lumut hati (Liverworts), lumut sejati serta juga lumut tanduk (hornworts). Dikatakan gametofit dominan sebab bentuk dominan dari lumut ialah Gametofitnya yang haploid. Gametofit pada lumut itu adalah tempat menumpangnya sporofit yang diploid. Sporofit tersebut tidak mampu hidup tanpa adanya ikatan dengan Indukan Gametofitnya. Hal tersebut merupakan salah satunya disebabkan oleh tidak adanya klorofil pada fase Sporofit lumut.

Sporofit Dominan

Sporofit dominan ini juga dikenal dengan istilah Sporofitik. Untuk kasus seperti ini terjadi di metagenesis pada paku pakuan (Pterydophyta). Meskipun terdapat sedikit perbedaan. Perbedaan ialah pada kedua fase metagenesis paku itu ialah gametofit serta sporofit dapat hidup independen.

Kendati demikian , fase dominan dari metagenesis paku pakuan ini ialah fase sporofitnya yang diploid. Dikatakan dominan disebabkan yang bisa diamati serta lebih besar bentuknya ialah fase Sporofitnya, dan juga tingkat produktivitas energi fase sporofit metagenesis paku ini juga lebih tinggi.

Bentuk gametofit pada paku pakuan di dalam metagenesis paku lebih kecil serta mempunyai struktur lebih sederhana.

Ukuran Gamet dalam Metagenesis

Terdapat dua jenis variasi ukuran gamet di dalam metagenesi yakni isogami serta anisogami.

Isogami dalam Metagenesis

Pengertian isogami ini ialah gamet jantan serta betina mempunyai bentuk yang sama serta ukuran yang hampir sama. Contoh isogami di dalam metagenesis ini adalah Cladophora yakni Cladophora callicoma yang mempunyai bentuk gamet yang sama serta identik serta juga dikeduanya itu mampu untuk bergerak (ability to move).

Anisogami dalam Metagenesis

Pengertian anisogami di dalam metagenesis ini ialah gametofit menghasilkan dua jenis gamet yang berbeda ukuran ataupun juga bentuk di dalam gamet jantan serta betinanya.

Contoh daro anisogami ini ialah spesies dari genus ulva yakni Ulva lactuca , yang menghasilkan 2 jenis gamet yang keduanya itu juga mempunyai 2 flagela dan juga keduanya itu motil (yakni mampu untuk bergerak, lawan dari sesil), kendati demikian keduanya itu berbeda ukuran, gamet “betina” itu lebih besar daripada gamet “jantan”.

Istilah gamet betina ini disebut Ova, serta sebab besar nya itu maka disebut megagamet, sedangkan untuk istilah gamet jantan itu disebut dengan spermatozoa (atau spermatozoid) serta karena kecil maka kemudian disebut dengan mikrogamet.

Pada dasarnya kedua jenis varias gamet di dalam metagenesis ini dihasilkan oleh adanya dua jenis gametangia yang berbeda diantaranya antheridia yakni  penghasil sperma serta juga arkegonia yakni penghasil telur. Sering disebut juga anteridium serta arkegonium apabila terda[at singular atau merujuk pada bendanya yang tunggal.

Di dalam metagenesis seperti paku serta lumut juga dikenal dengan istilah berumah satu serta berumah dua atau juga monoseus serta dioseus.

  • Pengertian monoseus ini ialah di dalam satu gametofitnya itu terdapat suatu arkegonium serta anteridium. Contoh dari monoseus pada gametofit ialah lumut hati Pellia epiphylla.
  • Sedangkan untuk pengertian dioseus ialah di dalam satu gametofinya tersebut hanya terdapat 1 jenis apakah itu anteridium atau arkegonium.Contoh dioseius di gametofit ini adalah lumut sejati Mnium hornum

Ukuran Spora di dalam Metagenesis

Ukuran spora di dalam metagenesis ini terdapat dua jenis yakni homospora atau isospora serta heterospora atau anisospora.

  1. Homospora di dalam metagenesis
    Pengertian homospora ialah suatu kesamaan bentuk dari seluruh spora yang dihasilkannya. Sehingga tidak ada yang berbeda dari tiap-tiap sporanya bahkan ditingkat strutural. Contoh homospora di dalam metagenesis ialah spesies dari genus Equisetum atau juga paku ekor kuda , seperti Equisetum debile.
  2. Heterospora di dalam metagenesis
    Heterospora di dalam metagenesis ini merupakan perbedaan bentuk spora yang dihasilkan sporofitnya. Spora yang dihasilkan pada organisme heterospora itu terdapat dua jenis yakni megaspora dan mikrospora. Heterospora sering kita temui pada tumbuhan berbunga. Megaspora tersebut dihasilkan sebab adanya penggabungan dari tiga sel (biasanya) itu menjadi satu disebabkan gagal meiosis. Contoh dari heterospora yang lain ialah tumbuhan paku sejati Ceratopteris thalictrioides.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Metagenisis, Proses, Tahapan, Skema dan Contoh, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  Pengertian Sanitasi
Lihat Juga  WhatsApp Indigo Apk (Anti Banned) Terupdate 2023
Lihat Juga  √Latar Belakang, Kronologi dan Dampak Akibat Perang Dunia 1