√ Pengertian Sistem Imun

Posted on

Pengertian Sistem Imun

Pengertian Sistem Imun (Kekebalan Tubuh)

Sistem imun(kekebalan tubuh) ini adalah sebuah sistem perlindungan yakni dengan secara biologis yang terdapat di dalam tubuh manusia yakni dengan tujuan untuk bisa atau dapat menangkal radikal bebas yang akan menyerang sehingga individu tersebut kemudian akan tidak mudah terjangkit penyakit. Apabila sistem ini bisa atau dapat bekerja dengan baik, maka seseorang tersebut akan terhindar dari serangan virus atau juga bakteri, bahkan dapat juga mencegah dari serangan kanker.

Namun apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau juga di dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh seseorang itu akan jadi mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan disistem ini melemah ialah dapat atau bisa meningkatkan resiko terserang penyakit kanker.

Fungsi Sistem Imun

Fungsi-Sistem-Imun

Adapun fungsi dari sistem imun atau kekebalan tubuh ini diantaranya sebagai berikut :

Sistem Pertahanan

Ini merupakan Fungsi utama dari sistem imun ini yakni sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu pada penyakit yang bisa atau dapat menular maupun yang disebabkan oleh virus serta juga bakteri.

Keseimbangan Homeostatis

Homeostatis ini merupakan suatu keseimbangan yang ideal di dalam tubuh yang memiliki/mempunyai fungsi untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh yakni dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat didalam tubuh. Sehingga imunitas tersebut berguna untuk dapat menjaga keseimbangan homeostatis agar dapat bekerja dengan baik.

Perbaikan Jaringan

Fungsi perbaikan jaringan ini ialah untuk dapat memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang telah atau sudah mati atau pun rusak di dalam tubuh. Selain dari itu pun supaya mengeliminasi sel yang tidak normal.

Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh

Mekanisme-Sistem-Imun

Tubuh ini dapat diibaratkan sebagai sebuah negara. Apabila negara tersebut tidak memiliki/mempunyai pertahanan yang kuat, maka kemudian akan mudah mendapatkan perlawanan baik itu dari dalam dan juga dari luar, sehingga lambat laun negara tersebut pun kemudianakan hancur. Sama dengan halnya tubuh kita.

Jika apabila kita tidak memiliki/mempunyai pertahanan tubuh yang tinggi pada akhirnya tubuh kita itu kemudian akan jatuh sakit serta mungkin akan berujung kearah kematian. itulah sebabnya diibutuhkan sistem kekebalan tubuh untuk kemudian menjaga supaya tubuh kita bisa atau dapat melawan serangan dari dalam atau pun dari luar.

Sistem imunitas yang sehat ini adalah apabila didalam tubuh itu bisa atau dapat membedakan antara diri sendiri serta benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya pada saat terdapat benda asing yang yang memicu respons imun masuk ke dalam tubuh (antigen) dikenali maka kemudian terjadilah proses pertahanan diri. Secara garis besar, sistem imun menurut sel tubuh itu dibagi menjadi sistem imun humoral serta juga sistem imun seluler.

Sistem imun humoral ini terdiri dari antibody (Imunoglobulin) serta juga sekret tubuh (saliva, keringat, asam lambung, air mata, serumen, pepsin, dll). Sedangkan untuk sistem imun di dalam bentuk seluler berupa neutrofil,makrofag, limfosit, beredar di dalam tubuh kita.

Klasifikasi Sistem Imun

Klasifikasi-Sistem-Imun

Dibawah ini merupakan klasifikasi atau jenis dari sistem imun, diantaranya sebagai berikut :

Berdasarkan Pertahanan Spesfik

Pertahanan spesifik ini merupakan imunitas diperantarai antibodi untuk kemudian respon imun yang diperantarai antibodi, limfosit B memiliki peran di dalam proses ini, yang mana limfosit B ini akan melalui 2 proses yakni respon imun primer serta respon imun sekunder. Apabila sel limfosit B bertemu dengan antigen serta kemudian cocok, maka limfosit B tersebut akan membelah secara mitosis serta kemudianmenghasilkan beberapa sel limfosit B. Seluruh Limfosit b tersebut segera melepaskan antibodi yang mereka punya serta kemudian merangsang sel Mast untuk kemudian menghancurkan antigen atau juga sel yang sudah atau telah terserang antigen untuk kemudian mengeluarkan histamin. Penjelasan mengenai Klasifikasi sistem imun dengan berdasarkan pertahanan spesfik diantaranya :

1. Limfosit

Merupakan salah satu dari bagian dari sistem pertahanan spesifik. Limfosit disistem ini terbagi atas 2 jenis diantaranya, yakni limfosit B dikenal dengan sel B serta juga limfosit T dikenal dengan sel T. Berbeda dengan sel B yang pada proses pembentukan serta juga pada pematangannya itu semuanya terjadi di sumsum tulang, sel T tersebut pembentukannya terdaoat di sumsum tulang, namun pematangannya itu di kelenjar timus.

Limsofit B atau Sel B

Sel B yang memiliki fungsi yakni sebagai pembentuk antibodi tersebut ternyata terbagi atas 3 macam, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sel B pengingat ini merupakan sel B yang memiliki tugas untuk mengingat seluruh antigen yang sudahpernah masuk kedalam tubuh serta juga kemudian menstimulasi pembentukan sel B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
  2. Sel B pembelah ini merupakan sel B yang tugasnya ialah untuk membentuk sel B pengingat dan juga sel B plasma.
  3. Sel B plasma ini merupakan sel B yang memiliki tugas utama yakni untuk membentuk antibodi.

Limsofit T atau Sel T

Bila sel B tersebut mempunyai tugas yakni sebagai pembentuk antibodi, maka sel T sendiri tugasnya ialah sebagai pembentuk kekebalan seluler, selain dari itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu di dalam proses produksi antibodi tersebut bersamaan dengan sel B plasma. Sel T tersebut juga terbagi atas 3 jenis, diantaranya ialah sebagai berikut :

  1. Sel T supersor ini merupakan sel T yang memiliki tugas untuk menghentikan dan juga untuk menurunkan respon imun dengan cara mengurangari aktivitas atau kegiatan dari sel T pembunuh serta kemudian menurunkan produksi antibodi pada seseorang. Biasanya sel tersebut juga bekerja apabila infeksi sudah tertangani.
  2. Sel T pembunuh ini merupakan sel T yang memiliki tugas untuk menyerang patogen yang sudah masuk dalam tubuh, sel kanker serta juga sel tubuh yang kemudian pernah terinfeksi bakteri.
  3. Sel T pembantu ini merupakan sel T yang memiliki tugas untuk daat menstimulasi pembentukan sel B serta sel T.

2. Antibodi

Antibodi atau disebut dengan immuniglobulin ini adalah suatu sistem pertahanan yang akan dibentuk pada saat terdapat antigen yang masuk atau biasa disebut juga sebagai serumnya antigen. Antigen merupakan sejenis patogen, mereka ini sama sama berbahaya jika/apabila tidak dicegah. Antigen ini adalah senyawa kimia berupa protein yang bisa ditemukan di sel kanker atau pun jgua sel asing yang masuk.

Cara kerja dari antibodi ini ialah dengan mengikat langsung antigen tersebut, setelah itu kemudian akan diproses lebih lanjut oleh makrofag untuk kemudian dihancurkan. Disebabkan karna antibodi tertentu akan bekerja dipenyakit spesifik, maka kemudian harus banyak antibodi untuk dapat menangani segala macam jenis penyakit yang masuk juga.

Antibodi tersebut juga tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, diantaranya 2 rantai berat serta 2 rantai ringan. tiap-tiap rantai tersebut nantinya akan saling berkaitan/berhubungan antara satu sama lain serta kemudianmembentuk kromosom Y. Yang mana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut kemudian dipakai yakni sebagai tempat pengikat antigen.

Jenis Antibodi

Antibodi ini merupakan protein berbentuk Y serta disebut Immunoglobulin(Ig), hanya dibuat oleh Limfosit B. Antibodi tersebut berikatan dengan antigen pada akhir lengan huruf Y. Bentuk lengan tersebut kemudian akan menentukkan beberapa macam IG yang terdapat, yakani IgG, IgA,IgM, IgE serta juga IgD. Saat respon imun humoral, IgM ini merupakan antibodi yang pertama kali muncul. kemudian Jenis lainya akan muncul beberapa hari kemudian. Limfosit B tersebut kemudian akan membuat Ig yang sesuai saat interleukin tersebut dikeluarkan untuk dapat mengaktifkan Limfosit T saat antigen menyerang.

Antibodi ini juga dapat atau bisa menghentikan aktivitas antigen yang merusak dengan melalui cara mengikatkan antibodi pada antigen serta kemudian menjauhkan antigen tersebut dari sel yang ingin dirusak. Proses tersebut dinamakan dengan neuralisasi. Seluruh Ig tersebut memiliki kemampuan ini. Antibodi tersebut juga mempersiapkan antigen untuk kemudian dimakan oleh makrofag. Antobodi tersebut mengikatkan diri pada antigen sehingga pada permukaannya itu menjadi lebih mudah menempel pada makrofag. Proses tersebut disebut dengan proses opsonisasi.

Berdasarkan Pertahanan non spesifik

Disebut juga sebutan komponen nonadaptif atau juga innate, atau juga imunitas alamiah, yang merupakan suatu mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk 1 jenis antigen, namun untuk segala macam antigen. Imunitas alamiah ini sudah ada sejak bayi lahir serta juga terdiri atas segala macam elemen non spesifik. Jadi hal ini bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu. Penjelasan mengenai Klasifikasi sistem imun dengan berdasarkan pertahanan non spesfik diantaranya :

1. Pertahanan Fisik

Pertahanan fisik ini merupakan pertahanan yang terdapat diluar tubuh seperti halnya kulit serta juga membran moksa yang memiliki tugas yakni sebagai pertahanan utama didalam mencegah masuknya patogen itu ke dalam tubuh. Dimana seperti yang sudah atau telah kita ketahui bahwa kulit tersebut terdiri atas sel sel yang sangat rapat sehingga kemudian sangat menyulitkan untuk patogen itu untuk masuk kedalamnya.

Di kulit juga terdapat keratin serta sedikit air untuk kemudian menghambat pertumbuhan serta jugaperkembangbiakkan sebuah mikroba. Sementara itu membran mukosa tersebut bisa ditemukan di saluran utama tubuh seperti misalnya sistem pernapasan pada manusia, pencernaan serta juga kelamin. Membran ini memiliki tugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agarpatogen tersebut tidak masuk ke dalam tubuh.

2. Pertahanan Mekanis

Pertahanan mekanis ini ialah pertahanan yang bisa atau dapat ditemukan di bagian hidung serta trakea kita, yakni rambut serta silia. Rambut rambut halus yang terdapat dihidung memiliki fungsi yakni sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju ke dalam tubuh, sementara untuk silia memiliki fungsi sebagai sapu untuk kemudian menangkap partikel yang berbahaya di dalam lendir, sehingga nantinya bisa atau dapat dikeluarkan lagi.

3. Pertahanan Kimiawi

Pertahanan kimiawi ini ialah pertahanan yang berasal dari membran moksa serta juga kulit dengan menghasilkan senyawa sekret. Sekret ini merupakan zat yang tersusun dari senyawa kimia yang bisa atau dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan minyak dan juga keringat tersebut kemudian akan memberikan pH 3-5 yang bisa atau dapat menghambat pertumbuhan dan juga perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata serta jugasekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim tersebut memiliki/mempunyai fungsi untuk dapat memberantas bakteri itu dengan cara hidrolosis dinding selnya itu sampai bakteri itu mati.

4. Pertahanan Biologis

Pertahanan Biologis ini merupakan pertahanan yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit taetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri di dalam kulit tersebut dapat atau bisa memberikan benteng pertahanan agar bakteri patogen itu tidak masuk dan juga tidak mendapatkan nutrisi.

Kelainan & Penyakit pada Sistem Imun

Alergi

Alergi ini Merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi pada seseorang.Umumnya alergi tersebut sifatnya khusus serta hanya muncul apabila penderita tersebutt melakukan kontak dengan penyebab alergi. Alergi ini bisa atau dapat diturunkan dari orang tua atau juga keluarga dekat. Alergi tersebut bisa ataudapat terjadi secara tiba-tiba serta sifatnya itu fatal terhadap penderita. Seseorang yang alergi tersebut akan mengalami gangguan seperti emosi, konsentrasi serta lain-lain. Alergi tersebut terjadi disebabkan karan penderita itu sangat sensitive terhadap allergen.

AIDS

AIDS sendiri adalah suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh karena adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada tubuh manusia,virus HIV tersebut hanya menyerang sel yang mempunyai protein tertentu.protein tersebut ialah yang terdapat pada sel darah putih T4, yakni sel darah putih yang memiliki peran di dalam menjaga sistem imun atau kekebalan tubuh. Apabila virus HIV tersebut menginfeksi tubuh, maka manusia tersebut kemudian akan mengalami penurunan sistem imun atau kekebalan tubuh. Akibatnya,para penderita HIV-AIDS tersebut kemudian akan mudah terinfeksi segala macam jenis penyakit.

Cara Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Beberapa cara untuk dapat meningkatkan sistem imun tubuh diantaranya sebagai berikut :

1. Istirahat yang Cukup

Istirahat-Cukup

Sejumlah ahli medis kemudian sepakat bahwasanya istirahat yang cukup dan memadai efektif untuk dapat meningkatkan sistem imun. Hal tersebut sebaliknya terjadi apabila Anda tidak mempunyai atau memiliki waktu istirahat yang benar, yakni akan menurunkan kualitas sistem kekebalan tubuh.

2. Olahraga Teratur

Olahraga-Teratur

Selain istirahat yang cukup serta benar, olahraga dengan secara rutin juga diklaim daapt menjadi cara meningkatkan sistem imun tubuh yang ampuh. Tak perlu kegiatan atau aktivitas olaharaga yang berat, hanya cukup dengan jalan santai di pagi hari atau juga yoga saja sudah bisa atau dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengalami peningkatan kualitas.

3. Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Berjemur-Sinar-Matahari

Matahari sendiri adalah sumber utama vitamin D, yang mana vitamin tersebut memiliki atau mempunyai peran penting dalam meningkatkan sistem imun, utamanya apabila sistem kekebalan tubuh itu memang sedang mengalami penurunan, seperti pada saat sedang sakit contohnya.

4. Konsumsi Buah dan Sayuran

Konsumsi-Buah-Sayuran

Buah serta sayuran ini merupakan cara meningkatkan sistem imun tubuh terbaik yang bisa atau dapat Anda lakukan. Apapun jenis buah serta sayurnya, pastikan selalu ada di dalam menu makanan sehari-hari. Dengan begitu, sistem imun juga akan selalu berada di dalam kondisi atau situasi terbaiknya.

Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Sistem Imun, Klasfikasi, Mekanisme, Fungsi, dan Cara Meningkatkan, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Nodus Limfa, Struktur, Fungsi dan Bagiannya
Lihat Juga  √ Pengertian Antigen
Lihat Juga  √ Pengertian Meteoroid, Meteor, Meteorit