√ RNA (Ribonucleic Acid) : Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis dan Proses Terbentuknya

Posted on

Pendidikan.Co.Id – Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai RNA (Ribonucliec Acid), untuk penjelasannya akan diuraikan menjadi 5 point yakni Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis, dan Proses Terbentuknya RNA (Ribonucleic Acid). Penjelasannya sebagai berikut :

RNA (Ribonucleic Acid) : Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis dan Proses Terbentuknya

Pengertian RNA (Ribonucleic Acid)

RNA (Ribonucleic Acid) merupakan suatu molekul polimer yang terlibat didalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, serta juga ekspresi gen. Seperti DNA, RNA tersebut dirakit ialah sebagai rantai nukleotida, namun tidak seperti DNA, RNA ini lebih sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang melipat ke dirinya sendiri, daripada untai ganda berpasangan.

RNA adalah sebuah hasil dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA ini sebagai polimer yang jauh lebih pendek apabila dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA pada umumnya dapat dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari RNA ini terdapat dalam sitoplasma, khususnya pada dalam ribosom.

Organisme seluler menggunakan RNA duta (mRNA) ini untuk dapat menyampaikan informasi genetik (menggunakan huruf G, U, A, dan C untuk dapat menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin serta juga sitosin) yang mengarahkan sintesis protein spesifik. Banyak virus ini mengkodekan informasi genetik mereka menggunakan genom RNA.

RNA (Ribosa Nucleid Acid) atau juga asam ribonukleat adalah seutas benang tunggal yang tersusun dari molekul gula ribosa, gugus fosfat serta asam nitrogen. Basa nitrogen yang terkandung dalam RNA terdiri dari golongan purin serta juga golongan pirimidin. Purin yang terkandung pada Basa nitrogen RNA ini mempunyai dua jenis yaitu adenin (A) dan guanin(G); sedangkan untuk golongan pirimidin yang terkandung dalam RNA ini memiliki jenis sitosin (C) dan urasil (U). RNA dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, dengan melalui proses transkripsi DNA. Hasil transkripsi digunakan RNA ini untuk sintesis protein dalam sitoplasma sel.

RNA (asam ribonukleat) merupakan bahan genetis yang dibentuk oleh DNA serta tersusun atas molekul gula, ribusa, gugus fosfat dan juga asam nitrogen yang memiliki fungsi ialah sebagai unsur pembawa genetis dan juga mengatur aktivitas sel.

Fungsi RNA

Dibawah ini merupakan fungsi RNA, diantaraya sebagai berikut :

  1. Sebagai penyimpan informasi
  2. Sebagai perantara antara DNA serta juga protein dalam suatu proses ekspresi genetik sebab berlaku untuk organisme hidup.

Struktur RNA

Dibawah ini merupakan struktur penyusun RNA diantaranya sebagai berikut :

  1. Gula D-Ribosa
  2. Fosfat
  3. Basa Nitrogen

RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya ini biasanya adalah adenin, guanin, urasil, dan sitosin. RNA berada dalam nukelus ataupun sitoplasma sel. Ragam bentuk RNA ini juga lebih banyak dari pada DNA. RNA ini mempunyai berat molekul itu kisaran 25.000 sampai dengan beberapa juta. Umumnya RNA tersebut berisi rantai polinukleotida tunggal, namun juga rantai yang biasa ini terlipat membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U serta G:C.

Molekul RNA mempunyai bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai bentuk pita tunggal dan juga tidak berpilin. Setiap pita RNA adalah polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida. Tiap-tiap ribonukleotida ini tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen serta juga asam fosfat. Basa nitrogen RNA ini terbagi menjadi dua yakni basa purin dan basa pirimidin. Basa purin sama dengan DNA yang tersusun dari adenin (A) serta guanin (G), sedangkan basa pirimidinnya ini tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U).

Tulang punggung RNA ini tersusun dari deretan ribosa serta juga fosfat. Ribonuleotida RNA ini terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, contohnya

  1. adenosin trifosfat (ATP),
  2. Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan
  3. Uridin Trifosfat (UTP).

RNA disintetis oleh DNA yang berada pada inti sel dengan menggunakan DNA itu sebagai cetakannya.

Jenis-Jenis RNA

RNA tersebut terdapat tiga tipe utama atau juga tiga jenis utama adalah sebagai berikut..

Transfer RNA (tRNA)

RNA ini dibentuk dari dalam nukleus, namun menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA adalah sebuah RNA yang terpendek dan juga bertindak ialah sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA ini mempunyai proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau juga asam ribonukleat transfer merupakan molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.

Tiap-tiap tRNA itu mengandung suatu sekuen dengan tiga (3) rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3′ tRNA ini mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Amino tertentu tersebut akan melekat pada ujung 3 tRNA. Pelekatan tersebut merupakan cara berfungsinya tRNA, adalah dengan membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yakni pengurutan asam amino yang sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.

Ribosomal RNA (rRNA)

rRNA merupakan sebuah ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir sama atau mirip. Molekulnya itu berupa pita tunggal, tidak bercabang serta juga fleksibel. rRNA tersebut terdiri dari 80% total RNA yang dalam sel dan juga pada sel-sel tidak mempunyai inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yakni 23S rRNA, 16S rRNA, serta juga 5S rRNA.

Mesengger RNA (mRNA)

mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier serta juga disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA ini berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA ini berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Urutan dalam rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang terdapat dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA tersebut bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Tiap-tiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma ini menjadi satu rantai polipeptida atau juga lebih. Fungsi utama mRNA ini untuk membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk apabila dibutuhkan serta apabila tugasnya sudah selesai lalu dihancurkan didalam plasma.

Proses Terbentuknya RNA

Proses pembentukan RNA ini terdiri dari dua (2) tahapan dengan bantuan enzim RNA polymerase (RNAp) yakni tahap transkripsi serta tahap translasi. Enzim tersebut mempercepat proses pembentukan RNA. Tahapan pembentukan RNA ini meliputi:

Transkripsi

Dalam tahap transkripsi, dengan menggunakan DNA ialah sebagai cetakan disistesis RNA messenger. Proses tersebut terdiri atas 3 tahap, yakni :

Inisisasi

Dalam tahap ini enzim RNA polymerase ini menyalin gen, sehingga terjadi pengikatan RNAp dengan promoter (tempat pertemuan antara gen/DNA dengan RNAp) yang akan memberikan suatu inisiasi transkripsi. Yang kemudian RNAp tersebut akan membuka double heliks DNA yang memiliki fungsi ialah sebagai cetakan yakni rantai sense.

Elongasi

RNAp tersebut akan bergerak sepanjang untai ganda DNA, membuka double heliks serta merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ ribonukleotida yang sedang tumbuh, sehingga akan dihasilkan rantai RNA yang di dalamnya itu mengandung urutan basa nitrogen pertama ialah sebagai hasil perekaman. Apabila hasil perekaman tersebut sudah mencapai 30 buah, suatu senyawa kimia yang berperan sebagai penutup dapat memberikan sinyal inisiasi tahap translasi serta mencegah terjadinya degradasi RNA akan berkaitan dengan ujung 5′ RNA.

Terminasi

Proses terminasi merupakan terhentinya suatu proses perekaman dan juga molekul DNA baru terpisah dari DNA template. Tahap tersebut ditandai dengan terdiasosiasinya enzim RNAp dari DNA dan juga RNA dilepaskan sehingga dihasilkan produk transkripsi yang lengkap yang disebut dengan messenger RNA (mRNA).

Translasi

Translasi merupakan tahapan penerjemahan beberapa triplet atau juga kodon dari mRNA menjadi asam amino yang pada akhirnya membentuk sebuah protein. Tiap-tiap triplet tersebut terdiri dari urutan basa nitrogen yang berbeda sehingga akan diterjemahkan menjadi asam amino yang juga berbeda. Asam amino ini kemudian akan menghasilkan rantai polipeptida spesifik hingga terbentuk protein spesifik pula. Proses translasi tersebut bisa berupa:

  1. Iniasiasi
    Dalam tahap inilah diawali dengan pengenalan kodon AUG yang terdapat pada bagian akhir mRNA yang disebut dengan sebutan kodon Start. Kodon AUG tersebut akan mengkode pembentukan metionin. Yang selanjutnya, metionin tersebut dibawa oleh tRNA untuk bergabung dengan melalui pembentukan ikatan pada subunit besar ribosom sehingga akan membentuk ribosom yang lengkap. Molekul tRNA pertama yang terikat pada ribosom tersebut akan menempati tempat khusus, yakni sisi P (Polipeptida) yang akan terbentuk rantai yang dikenal dengan istilahnya itu polipeptida. Sedangkan untuk tRNA berikutnya akan berikatan dengan kodon kedua serta akan menempati ribosom pada sisi A (asam amino)
  2. Elongasi
    Pada tahap ini ditandai dengan pengaktifan asam amino oleh tRNA pada Setiap kodon ke kodon sehingga akan juga dihasilkan asam amino baru satu per satu. Proses engolasi tersebut membuat rantai polipeptida tumbuh semakin panjang akibat asam amino yang terus bertambah.
  3. Terminasi
    Pada tahap ini ditandai dengan pertemuan antara antikodon yang dibawa oleh tRNA dengan UAA, UAG, atau juga UGA sehingga menyebabkan berhentinya suatu proses translasi. Yang akan menimbulkan rantai polipeptida yang dibentuk dari ribosom itu terlepas dan juga diolah dan membentuk protein fungsional.

Sekian dan terima kasih sudah membaca mengenai RNA (Ribonucleic Acid) : Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis dan Proses Terbentuknya, semoga dapat bermanfaat untuk anda.

Lihat Juga  √ Pengertian Gerakan
Lihat Juga  √ Pengertian Pisces, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Contoh
Lihat Juga  √ Rangkuman Dan Ringkasan : Pengertian, Ciri, Manfaat, Teknik