√Gempa Bumi : Pengertian, Jenis, Pengukuran Serta Dampaknya

Posted on

Pendidikan.co.id – Pada hakikatnya, gempa bumi ialah getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang bersifat tidak abadi dan kemudian menyebar ke segala arah. Gempa terjadi karena pergerakan lempeng bumi dan dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerak, terutama dari dalam lapisan bumi.

Gempa Bumi : Pengertian, Jenis, Pengukuran Serta Dampaknya

Gerak tersebut antara lain gerak lempeng berupa tumbukan, bersimpangan atau peregangan. Gempa bumi tektonik mempunyai keterkaitan erat dengan aktivitas vulkanis, perubahan relief dan dalam kondisi tertentu dapat mengakibatkan bencana tsunami.

Jenis-Jenis Gempa Bumi

Ada 3 jenis gempa bumi berdasarkan penyebab, kedalam dan gelombang, antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan Penyebab

  • Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi tektonik ialah gempa bumi yang disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik yakni pergeseran lempeng teknonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.

Gempa bumi tektonik banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi dan getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

  • Gempa Bumi Runtuhan

Gempa bumi tumbukan ialah gempa bumi yang diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Gempa bumi tumbukan jarang terjadi pada bumi kita.

Lihat Juga  √ Pengertian Akar Tunggang, Fungsi, Ciri Beserta Contohnya

  • Gempa Bumi Runtuhan

Gempa bumi runtuhan ialah gempa bumi yang terjadi pada daerah kapur atau pada daerah pertambangan. Gempa bumi runtuhan jarang terjadi dan bersifat lokal.

  • Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan ialah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

  • Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api)

Gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas magma yang bisa terjadi sebelum gunung api meletus. Apalagi keaktivannya semakin tinggi, maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadi gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.


2. Berdasarkan Kedalaman

Menurut Howel (1969) membagi jenis-jenis gempa bumi berdasarkan kedalaman hipocentrumnya, antara lain sebagai berikut:

  • Gempa bumi dalam, pusatnya 300-700 km.
  • Gempa bumi sedang, pusatnya 70-300 km.
  • Gempa bumi dangkal, pusatnya <70 km.

3. Berdasarkan Gelombang atau Getaran Gempa

  • Gelombang Primer

Gelombang primer ialah gelombang atau getaran yang merambat ke tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

  • Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder ialah gelombang atau getaran yang merambat, misalnya gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yaitu 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.


Pengukuran Gempa

Alat untuk mengukur gempat disebut dengan seismograf. Seismograf ditemukan oleh Gray, Milne dan Ewing pada tahun 1880. Untuk mengetahui ukuran gempa bumi diperlukan sebuah parameter gempa bumi, misalnya waktu gempa bumi, pusat gempa bumi, kedalaman dan kekuatan gempa bumi. Parameter gempa sangat diperlukan sebagai dasar analisis (metode yang digunakan) dan interpretasi (pemberian pendapat) lanjutan mengenai gempa bumi yang sedang terjadi.

Lihat Juga  √ Pengertian Karangan, Ciri, Unsur, Jenis Beserta Langkah

Dampak Gempa

Gempa ialah salah satu tenaga endogen yang memengaruhi bentuk muka bumi. Oleh karena itu, gempa berdampak langsung pada deformasi (perubahan bentuk dari baik menjadi kurang baik) lapisan bumi. Bentuk deformasi akan sangat tergantung pada arah dan kekuatan tenaga endogen. Di permukaan bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh kekuatan gempa. Gempa tidak hanya memberikan dampak bagi lingkungan, tetapi juga kehidupan sosial masyarakat karena dapat menjadi salah satu bencara yang harus diwaspadai.

Gempa juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami meskipun tidak semua gempa menyebabkan tsunami. Sekarang perhatikan peta wilayah bencana tsunami di Indonesia berikut ini.

Gempa Bumi

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tsunami, antara lain gempa berkekuatan besar (lebih dari 6 SR, pusat gempa berada di dasar laut dengan pusat gempat yang dangkal) dan adanya dislokasi (pergeseran lapisan tanah karena gerakan tektonis) kerak bumi bawah laut. Gerakan vertikal pada kerak bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran engergi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut Tsunami. Indonesia juga termasuk daerah rawan bencana tsunami.


Demikian Uraian Penjelasan Materi Tentang Gempa Bumi: Pengertian, Jenis, Pengukuran Serta Dampaknya
Semoga Bermanfaat Penjelasan Materi ini, Terima Kasih.