√ Pengertian Efektivitas Kerja

Posted on

Pengertian Efektivitas Kerja

Pengertian Efektivitas Kerja

Pengertian efektivitas kerja ini merupakan suatu tolak ukur kemampuan didalam menjalankan fungsi, tugas serta juga rencana perusahaan/organisasi seperti apa yang sudah atau telah direncanakan sebelumnya. Sederhanannya, pengertian efektivitas kerja ini merupakan sebuah proses penuntasan pekerjaan yang sesuai deadline.

Definisi efektivitas pekerjaan ini merupakan suatu keterkaitan diantara keluaran dengan tujuan yang akan dicapai, apabila kontribusi yang diberikan hasil produksi ditujuan itu semakin besar maka sebuah perusahaan dan/atau organisasidan/atau program tersebut akan semakin efektif.


Efektivitas kerja tersebut juga diartikan ialah sebagai kesanggupan menjalani sesuatu yang sesuai itu dengan tujuan yang disepakati. Apabila sebuah program itu sesuai dengan tujuan maka hal tersebut menunjukan bahwa efektivitas dari program tersebut berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya apabila program itu tidak sesuai dengan tujuan hal itu berarti efektivitas kerja tidak atau belum terlaksana.

Suatu efektivitas kerja tersebut menyatakan fase pencapaian hasil. Efektivitas tersebut berfokus pada hasil sedangkan untuk efisiensi kerja itu lebih berfokus pada pembandingan input serta output atau juga berfokus pada bagaimana sebuah pencapaian hasil tersebut.

Dapat disebut efektif apabila sebuah perusahaan tersebut selalu berusaha melibatkan pegawai di dalam pencapaian efektivitas kerja. Efektivitas tersebut memperlihatkan suatu kemampuan perusahaan untuk dapat mencapai target yang dikehendaki.


Pengertian Efektifitas Kerja Menurut Para Ahli

Untuk dapat mengerti mengenai Efketifitas kerja tersebut maka kita dapat mengacu pada pengertian efektifitas kerja menurut para ahli, Dibawah ini merupakan pengertian efektifitas kerja yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, diantaranya ialah sebagai berikut :

Sutarto (1978:95)

Efektivitas kerja ini merupakan suatu kondisi dimana aktivitas jasmaniah serta rohaniah yang dilakukan manusia tersebut dapat atau bisa memperoleh hasil seperti yang diinginkan.


Siagian (1986:152)

Arti efektivitas kerja ini merupakan suatu penyelesaian pekerjaan tepat waktu seperti yang sebelumnya telah atau sudah diputuskan.


Schermerhorn (1998:5)

Efektivitas kerja ini merupakan suatu ukuran mengenai/tentang pencapaian tujuan.


Robbins (2003)

Pengertian efektivitas kerja ini merupakan suatu kemampuan menentukan ataupun juga mengerjakan sesuatu paling tepat serta juga langsung memberi manfaat.


Kurniawan (2005)

Efektifitas kerja ini ialah sebuah kesanggupan perusahaan/organisasi di dalam mengerjakan tugas serta fungsinya tanpa ada suatu tekanan di dalam pengerjaannya.


Mahmudi (2005)

Definisi efektivitas kerja ini merupakan suatu keterkaitan antara tujuan serta output, semakin besar andil dari keluaran pada pencapaian tujuan, maka suatu organisasi dan/atau program dan/atau kegiatan tersebut semakin efektif.


Rizky (2011)

Efektivitas kerja tersebut juga diartikan yakni sebagai ukuran seberapa jauh sasaran yang sudah atau telah dicapai.


Indikator Efektivitas Kerja

Indikator-Efektivitas-Kerja

Dinyatakan oleh (Kurniawan,2005) Indeks efektivitas kerja , diantaranya ialah sebagai berikut :

  • Transparansi tujuan yang ingin diperoleh.
    Tujuannya supaya para pegawai tersebut memiliki tugas yang terarah untuk dapat menjangkau target serta juga tujuan perusahaan tersebut terpenuhi.
  • Transparansi strategi memperoleh tujuan.
    Hal Ini meliputi pemutusan cara atau juga usaha untuk dapat mencapai tujuan yang telah atau sudah diputuskan supaya digunakan yakni sebagai petunjuk bagi para pekerja seperti padapoenentuan pandangan waktu, dampak serta juga penekanan usaha.
  • Mekanisme analisa serta perumusan kebijakan yang kukuh,
    Hal ini berhubungan dengan tujuan yang ingin diraih serta juga strategi yang sudah atau telah diputuskan. Kebijakan yang dibuat harus bisa atau dapat menyambungkan tujuan itu dengan usaha pelaksanaan aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan.
  • Perencanaan yang mendetail.
    Rencana yang matang kemudian diperlukan untuk dapat mengambil keputusan yang akan dipilih perusahaan untuk dapat mengembangkan program di masa yang akan datang.
  • Pembuatan program yang sesuai.
    Rencana yang telah atau sudah ditetapkan dijabarkan di dalam program agar atau supaya pegawai tersebut dapat atau bisa memiliki pedoman.
  • Adanya sarana serta prasarana.
    Hal Ini digunakan untuk dapat menyokong program supaya dapat terlaksana dengan baik.
  • Implementasi yang efektif serta efisien.
    Apabila pengimplementasian program tidak efektif serta juga efisien maka perusahaan tersebut tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Penerapan sistem pengawasan serta pengendalian.
    Hal tersebut dilakukan yakni sebagai upaya pengaturan serta juga pencegahan kemungkinan terjadinya penyimpangan saat program dilaksanakan sehingga kedepannya tujuan perusahaan tersebut bisa dicapai.

Pendekatan Efektivitas Kerja

Pendekatan-Efektivitas-Kerja

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat atau bisa digunakan yakni sebagai pengukur efektifitas kerja (Martani dan Lubis:1987), diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Pendekatan Sumber,
    ini merupakan pengukuran efektivitas dengan melalui input. Di dalam pendekatan ini, memfokuskan pada keberhasilan pada perusahaan di dalam mendapatkan sumber daya fisik atau juga nonfisik yang tepat bagi perusahaan.
  2. Pendekatan Proses,
    ini merupakan suatu pendekatan untuk dapat mengukur seberapa jauh efektivitas implementasi program tersebut dari mekanisme perusahaan.
  3. Pendekatan Sasaran,
    ini merupakan suatu pendekatan yang mengukur dimana fokus perhatian dihasil serta juga kesuksesan perusahaan di dalam mendapatkan hasil yang sesuai rencana.

Dimensi Efektivitas Kerja

Dimensi-Efektivitas-Kerja

Dibawah ini merupakan aspek efektivitas kerja (Saleh:2010), diantaranya ialah sebagai berikut :

Keterlibatan

ini merupakan suatu perbuat yang menyebabkan karyawan tersebut merasa dilibatkan dalam kegiatan atau aktivitas perusahaan sehingga mereka bertanggung jawab ditindakan yang telah atau sudah mereka lakukan. Keterlibatan tersebut dapat atau bisa berupa kebebasan menyatakan pendapat atau juga ide yang dapat atau bisa membuat perusahaan maju sertaberkembang. terdapat 3 indikator di dalam keterlibatan diantaranya ialah pemberdayaan, orientasi tim, serta juga pengembangan kemampuan.


Konsistensi

Ini merupakan kesepatakan yang dibuat anggota perusahaan pada asumsi dasar serta juga nilai inti perusahaan. Ini juga memfokuskan pada keyakinan, nilai serta tanda yang para anggota anut serta juga mengerti juga pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang terorganisir. Konsistensi perusahaan tersebut bisa atau dapat dilihat dengan adanya pegawai yang kemudian merasa terlibat, terdapaat nilai kunci, transparansi atas tindakan yang bisa serta yang tak bisa dilakukan. Terdapat 3 indikator di dalam konsistensi diantaranya ialah nilai pokok, kesepakatan & koordinasi serta juga integrasi.


Kemampuan adaptasi

Ini merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk dapat mengartikan pengaruh lingkungan atau juga menghadapi perubahan yang terjadi diluar perusahaan pada perubahan didalam sebuah perusahaan. Terdapat 3 indikator di dalam kemampuan adaptasi diantaranya ialah sebagai berikut  fokus pelanggan, menciptakan perubahan, serta juga pembelajaran organisasi.


Misi

Ini merupakan sebuah aspek budaya yang menyatakan tujuan pokok perusahaan yang kemudian membuat anggota tersebut menjadi kuat serta juga fokus pada hal yang perusahaan kemudian anggap penting. Terdapat 3 indikator di dalam misi perusahaan yakni arah niat strategis, tujuan serta juga objektif.


Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Faktor-Mempengaruhi-Efektivitas-Kerja

Dibawah ini merupakan sejumlah faktor yang bisa atau dapat memberi pengaruh pada keefektifan pekerjaan (O’reilly:2003) diantaranya ialah sebagai berikut :

  • Waktu.
    Ketepatan waktu di dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • Tugas.
    Para pegawai tersebut harus diberitahu mengenai maksud serta pentingnya tugas yang diberikan pada mereka.
  • Produktivitas.
    Karyawan tersebut dengan produktivitas kerja tinggi akan membuat suatu keefektifan pekerjaan.
  • Motivasi.
    Pemimpin perusahaan tersebut dapat atau bisa memberi motivasi pegawainya itu dengan perhatian pada kebutuhan serta tujuan mereka supaya kinerja mereka semakin baik.
  • Evaluasi Kerja.
    Para karyawan tersebut mengerjakan tugas mereka setelah itu diperiksa untuk kemudian diketahui baik atau juga tidak pengerjaan tugas tersebut.
  • Pengawasan.
    Hal tersebut dilakukan untuk memantau kinerja karyawan sehingga bisa atau dapat meminimalisir itu terjadinya kesalahan pengerjaan tugas.
  • Lingkungan Kerja.
    Ini mencakup tata ruang, cahaya alam tersebut juga pengaruh suara yang berpengaruh difokus pekerja saat melakukan tugas mereka.
  • Sarana serta Prasarana.
    Sarana serta prasarana yang kurang memadai kemudinan akan berpengaruh pada kemudahan bekerja.

Alat Ukur Efektivitas Kerja

Alat-Ukur-Efektivitas-Kerja

Menurut Richard dan M. Steers (1980:192) Terdapat 3 jenis alat ukur efektivitas kerja, meliputi unsur kemampuan menyesuaikan diri / prestasi kerja serta juga kepuasan kerja, penjelasannya sebagai berikut :

1) Kemampuan menyesuaikan diri

Kemampuan manusia itu terbatas di dalam sagala hal, sehingga dengan keterbatasannya tersebut menyebabkan manusia tersebut tidak dapat mencapai pemenuhan kebutuhannya itu tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal tersebut sesuai pendapat Ricard M. Steers yang kemudian menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi itu ialah kerjasama di dalam pencapaian tujuan. Setiap organisasi yang masuk di dalam organisasi dituntut untuk bisa atau dapat menyesuaikan diri yakni dengan orang yang bekerja didalamnya maupun dengan pekerjaan di dalam organisasi tersebut. Jika kemampuan menyesuaikan diri itu bisa atau dapat berjalan maka tujuan organisasi bisa atau dapat tercapai.


2) Prestasi kerja

Prestasi kerja ini merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang di dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas suatu pengalaman,  kecakapan, kesungguhan serta jugawaktu (Hasibuan, 2001:94). Dari pendapat tersebut bisa atau dapat disimpulkan
bahwa dengan pengalaman, kecakapan, kesungguhan waktu yang dimiliki oleh si pegawai maka tugas yang diberikan tersebut bisa atau dapat dilaksanakan yakni sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


3. Kepuasan kerja.

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas sebuah peranan atau juga pekerjaannya di dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka kemudian mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam jenis aspek situasi pekerjaan serta juga organisasi tempat mereka berada.


Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Efektivitas Kerja, Faktor, Dimensi, Indikator dan Alat Ukur, semoga apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Lihat Juga  √ Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Lihat Juga  √ Pengertian Manajemen Personalia
Lihat Juga  √ Pengertian Garis Khatulistiwa, Fungsi, Mahkluk, Iklim, Ciri dan Negara