Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.
Salah satu anggota dari Pteridophyta ialah kelas Lycopodiinae (paku kawat atau paku rambat). Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, semak belukar atau di hutan-hutan,sering memanjat di pohon. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan dari ketinggian 100 m sampai 2.000 m di atas permukaan laut.
Pengertian Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku) adalah sebuah tumbuhan tingkat tinggi yang sudah mempunyai akar, daun serta batang sejati. Tumbuhan paku ini dapat ditemukan hidup di tempat yang lembab (higrofit), hidup di air (hidrofit) atau juga menempel pada pohon lainnya (epifit). Pteridophyta ini tidak bisa/dapat menghasilkan biji didalam proses seksualnya, Tetapi mereka juga akan melepaskan spora yakni sebagai alat penyebarluasan/perkembangbiakannya.Untuk Saat ini sudah terdapat sekitar 12.000 spesies pteridophyta yang telah ditemukan.
Klasifikasi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Klasifikasi Pteridophyta ini dikelompokan kedalam 2 yakni dengan berdasarkan spora dan kelasnya, penjelasannya sebagai berikut :
1. Klasifikasi Dengan berdasarkan Sporanya
Dengan berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku ini dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Paku Homospora
Paku homospora ini merupakan tumbuhan paku yang bisa/dapat menghasilkan spora yang memiliki jenis kelamin dan juga ukuran sama, tidak dapat/bisa dibedakan antara spora jantang atau juga betina. Tumbuhan jenis tersebut sering disebut juga dengan Tumbuhan paku Isospora. misalnya seperti : Lycopodium sp (paku kawat).
- Paku Heterospora
Paku heterospora ini merupakan tumbuhan paku yang bisa/dapat menghasilkan spora yang ukurannya itu sangat berbeda antara spora jantang atau juga betina. Spora jantan ini layaknya akan berukuran lebih kecil sehingga disebut dengan sebutan mikrospora.Sedangkan untuk spora betina itu berukuran cukup besar sehingga disebut dengan sebutan makrospora. Paku heterospora ini sering dikenal dengan sebutan an-isospora. misalnya seperti : Selaginella sp (paku rane).
- Paku Peralihan
Paku peralihan ini merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang sangat berbeda jantan serta betina namun untuk ukuran sporannya itu hampir sama. misalnya seperti : Equisetum debile (paku ekor kuda).
2. Klasifikasi Dengan berdasarkan Kelasnya
Berdasarkan kelasnya, tumbuhan paku dapat dibagi menjadi 4 kelompok utama, yaitu :
- Psilophyta (Paku Purba/Paku Telanjang)
Jenis paku ini sebagian besar telah punah, tumbuhan ini belum berdaun dan berakar, batang telah mempunyai berkas pengangkut, bercabang cabang menggarpu dengan sporangium pada ujung cabang-cabangnya. Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati.
Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora (homospora).
Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun (Rhynia) dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).
- Equisetophyta/Sphenophyta (Paku ekor kuda)
Tumbuhan paku kelas ini ialah tumbuhan paku yang mempunyai batang mirip dengan bentuk ekor kuda. Daunnya mirip kawan serta tersusun didalam satu lingkaran. Dibawah ini merupakan beberapa ciri utama Equisetophyta/sphenophyta, diantaranya sebagai berikut :
- Mempunyai daun itu menyerupai sisik dengan susunan berkarang.
- Batang beruas-ruas dengan sporangium yang tersusun di dalam stobilus serta bentuknya menyerupai ekor kuda.
- Mempunyai semacam rimpang yang merayap dengan cabang berdiri tegak.
- Perkembanganbiakkan aseksualnya dengan spora, sedangkan seksualnya itu dengan membentuk anteredium serta arkegonium.
- Sporofilnya itu sering ditemukan berbentuk perisai dengan sejumlah sporangium pada sisi bawah.
- Lycophyta (Paku Kawat/Paku Rambat)
Tumbuhan paku ini berdaun kecil, tersusun spiral, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul di ketiak daun, batang seperti kawat. Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat.
Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil (daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil (daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.
Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
- Filicinae/Pterophyta (Paku Sejati)
Pterophyta telah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun umumnya berukuran besar atau disebut juga megafil. Batangnya dapat tumbuh di bawah tanah (seperti rhizoma) ataupun batangnya tumbuh di atas tanah. Ciri yang khas pada divisio ini adalah daun mudanya yang menggulung atau disebut juga circinnatus dan di bagian permukaan bawah daunnya terdapat sorus.
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000 jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang.
Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum), Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.
Reproduksi Pteridophyta
Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generative) melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum), seperti halnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
Siklus hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus atau protalium yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab.
Dari prothallium berkembang anteridium (organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (organ penghasil (ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Struktur Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Dibawah ini merupakan struktur dan ciri-ciri dari Ptridophyta, antara lain :
- Organisme multiseluler sertaekariotik(selnya ini memiliki membran inti).
- Memiliki akar, batang, daun sejati serta berspora sehingga disebut dengan sebutan kormophyta spora.
- Akarnya itu berbentuk seperti serabut serta terdapat kaliptra (tudung akar) diujungnya. Jaringan akar tumbuhan pakuini tersusun atas epidermis, korteks serta silinder pusat.
- Batangnya ini juga tersusun atas jaringan epidermis, korteks serta silinder pusat. Pada silinder pusat terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut) yang berperan penting di dalam siklus kehidupannya.
- Daunnya itu tersusun atas jaringan epidermis, mesofil serta pembuluh angkut.
- Tumbuhan paku ini dapat bereproduksi dengan secara seksual serta aseksual didalam suatu siklus yang berkelanjutan (metagenesis).
- Tidak menghasilkan biji.
- Sebagian besar spesiesnya itu hidup di daerah tropika basah.
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
pada umumnya, tumbuhan paku ini dikenal karena ciri khas dari daun mudanya yang akan menggulung pada bagian ujungnya. Walaupun sebenarnya ciri ini hanya berlaku pada paku leptosporangiatae serta juga anggota Marattiales.
Terdapat beberapa Ciri-ciri morfologi tumbuhan paku diantaranya sebagai berikut :
1. Akar berupa:
- Rhizoid: pada generasi gametofit
- Akar serabut: pada gerasi saprofit
- Struktur anatomi akar:
- Pada bagian ujung di lindungi oleh kaliptra
- Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktifitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan kedalam membentuk sel-sel akar
- Pada slender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem)
2. Batang :
- Prothalium pada generasi gametofit
- Batang sejati pada generasi sporofit
- Struktur atanomi batang:
- Epidemis: mempunyai jaringan pengakut yang terdiri dari atas sel-sel skelenkim
- Korteks:banyak mengandung lubang(ruang antar sel)
- Silender pusat: terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris
3. Daun :
Daun terdeferensiasi sehingga berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi dua yaitu:
- Daun mikkrofil: Ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan membentuk rambut
- Daun makkrofil: ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian- bagian daun seperti tulang daun,tangkai daun, mesofis dan epidermis
Berdasarkan fungsinya, di bedakan menjadi dua yaitu:
- Daun tropofil: untuk fotosintesis
- Daun sporofil: penghasil spora
- Spora berkumpul di sporangium bisa terdapat pada strobilus. Setiap sporangium di kelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangunan seperti cincin yang disebut annulus yang berfungsi sebagai mengatur pengeluaran spora.
- Spora berkumpul dalam yang di sebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput sel yang sebut indisium.
Manfaat Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Dibawah ini merupakan beberapa manfaat dari tumbuhan paku ini, diantaranya ialah sebagai berikut :
-
Tanaman Hias
Banyak tanaman paku yang sering digunakan yakni sebagai tanaman hias di dalam kehidupan.contohnya, Adiantum Cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang burung), atau juga Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
-
Sayuran
Tumbuhan paku yang bisa/dapat dimanfaatkan yakni sebagai sayuran contohnya seperti: Marsilea crenata (semanggi) atau juga Pteridium aquilinum (paku garuda).
-
Pupuk Hijau
Tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan yakni sebagai pupuk hijau yakni Azolla pinnata yangbersimbiosis dengan Anabaenaazolle yang mampu untuk bisa/dapat mengikat gas N2 bebas.
-
Untuk Obat-Obatan
Tumbuhan paku ini ada yang digunakan sebagai obat diuretik ialah Equisetum (paku kuda) serta bisa/dapat digunakan yakni sebagai obat luka yaitu Selaginella.
-
Bahan Bangunan
Tumbuhan paku yang banyak digunakan untuk/bisa pembuatan tiang bangunan ialah Alsophila glauca.
Baca Juga :
- √ Pengertian Bryophyta, Ciri, Struktur, Klasifikasi, Siklus dan Manfaatnya
- √ Pengertian Metagenesis
- √ Pengertian Hortikultura
- √ Pengertian Taksonomi, Tingkatan dan Contohnya
- √ Pengertian Tumbuhan Dikotil, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Contohnya
- √ Pengertian Tumbuhan Monokotil, Ciri, Family dan Contohnya